Beranda Batam Takut Covid-19, Warga Pangkas Rambut Sendiri di Rumah

Takut Covid-19, Warga Pangkas Rambut Sendiri di Rumah

Seorang remaja di Batam Centre, meminta temannya memangkas rambutnya.

Keprisatu.com – Corona virus disease 2019 (covid-19) benar-benar mempengaruhi kehidupan sebagian warga. Imbauan pemerintah menjaga jarak minimal 1 meter, membuat sebagian warga takut memotong rambut ke tukang pangkas.

“Benar bang, jadi takut memotong rambut ke tukang pangkas. Siapa tahu dia covid-19 atau ada yang pelanggan yang dipangkasnya positif covid-19, takut menular pula ke kita saat kita pangkas,” ujar Erwin, seorang pengusaha jual mobil seken di Batam Centre.

Sebagai solusinya, ia beli alat-alat pangkas rambut lewat online. “Beli yang murah saja harga Rp100 ribuan. Kalau covid-19 sudah reda, nanti gak dipakai lagi,” ujar Erwin memberi alasan.

Setelah alat pangkas yang dipesannya datang, Erwin memangkas rambut anaknya. Tak ada kendalan berarti. Kandala baru muncul, saat ia memangkas rambut sendiri di depan cermin.

“Karena di depan saya cermin, kadang maksud saya mau gerakkan tangan ke kanan malah yang dicermin ke kiri. Seumur-umur baru kali ini pangkas rambut sendiri,” kata Erwin tertawa mengenang pengalamannya.

Sementara itu, Mulyadi warga Perumahan Taman Kota Mas Batam Centre juga memangkas sendiri rambutnya, karena takut tertular covid-19.

“Saya beli alat pangkas rambut di Ace Hardware Nagoya Hill. Saya beli yang bagus, bisa dicas seperti handphone. Saya cukur botak aja sendiri. Anak juga saya pangkas sendiri,” kata Mulyadi.

Lebih hebat lagi Reza, tinggal di Batam Centre ini. Ia pangkas rambut dengan tukang pangkas rambut keliling. Saat memangkas, si tukang pangkas pakai baju alat pelindung diri, masker, dan helm.

“Tukang pangkasnya memakai safety. Tapi, itu dia tarifnya mahal. Sekali pangkas Rp100.000. Kalau ada yang minat, ini 081268447343 nomor tukang pangkas keliling tersebut. Mana tahu mau pangkas,” kata Reza.

Pendapatan Turun Drastis

Syafrizal, salah satu pemilik barbershop di daerah Botania Batam Centre, mengaku pendapatanya merosot drastis karena warga takut tertular covid-19.

“Masya Allah, bagaimana Bang ya. Ini sudah mau lebaran, bulan depan sewa ruko harus diperpanjang. Bayar listrik dan air berat, belum lagi belanja dapur. Sementara yang datang pangkas sedikit, alasannya takut covid-19,” curhat Syafrizal.

Ada terbersit dalam pikiran Syafrizal, kalau malam habis buka puasa ngojek online. “Tapi, hampir sama saja Bang. Penumpang yang mau ojek online juga sedikit. Enak mereka pejabat, tiap bulan pas tanggalnya gajian,” ujar Syafrizal berdoa, covid-19 ini segera berakhir.(*/ted)