Beranda Batam KPPAD Batam Terima Aduan Guru, Orangtua, dan Siswa Temui Kesulitan Sistem Belajar...

KPPAD Batam Terima Aduan Guru, Orangtua, dan Siswa Temui Kesulitan Sistem Belajar Daring

325
0
Abdillah SE, Nina Inggit Garnasih SPdI, Aznedra SE MM, Lenny Fitriana S.Kom, dan Siti Aminah SPdI.
Talkshow yang digelar Universitas Terbuka menghadirkan Abdillah, SE, MM., selaku Ketua KPPAD Kota Batam sebagai salah satu pemateri

Keprisatu.com – Di masa pandemi covid-19, banyak hal baru yang “terpaksa” harus dilakukan.  Seperti dalam bidang pendidikan. Tidak sedikit warga batam, bahkan dari para pengajarnya, kesulitan dalam melakukan proses belajar mengajar tanpa tatap muka.

Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kota Batam, Abdillah SE, MM, menyebutkan pihaknya telah menerima pengaduan pengaduan dari warga yang mengeluhkan sistem pembelajaran daring (dalam jaringan), baik itu dari kepala satuan pendidkan, guru, orang tua dan peserta didik. Mereka mengadukan perihal kesulitan penyelenggaran pembelajaran secara daring.

Abdillah menjelaskan, dikarenakan situasi sekarang ini belum mendukung untuk merespon aduan tersebut dengan bertemu langsung, maka salah satu bentuk respon KPPAD yaitu dengan menjalin kerjasama  dengan pihak Universitas Terbuka (UT) .

Bersama UT mereka menggelar talk thow, yang diselenggarkan secara live melalui berbagai media online. Di acara live tersebut KPPAD menyampaikan bahwa merujuk data penyebaran Covid 19 dari GugusTugas Kota Bata, KPPAD menyimpulkan  bahwa Batam masih dalam situasi darurat penyebaran Covid 19 bagi anak.

Untuk itu KPPAD mengapresiasi Pemko Batam  yang telah menetapkan untuk sementara ini penyelenggaran pembelajaran harus dilaksanakan secara daring.

Terkait belajar dengan system daring, Abdillah menegaskan, ”Untuk orang tua, tidak membiarkan anaknya mengakses pembelajaran secara daring tanpa pendampingan, meski  orang tua  sibuk, namun perhatian ke anak tak kalah penting”.

Kepada para guru, Abdillah meminta agar mereka menentukan model atau metode pembelajaran harus terlebih dahulu memahami situasi terkini peserta didik mapun orang tua/wali didik.

Ini karena tidak semua orang tua/wali yang akan mendampingi, mempunyai kemampuan yang sama,  baik itu kemampuan pendampingan maupun pengadaan alat pembelajaran secara online . “Ada wali murid yang belum kenal sama sekali dengan mbah google, apalagi dengan yang namanya class room.

“Sebaiknya  adakan pemetaan dulu untuk peserta didik, lalu diskusikan dengan orang tua didik untuk metode dan alat yang akan dipakai dalam kegiatan pembelajaran daring- mulai daring mulai dari hanya pakai WA sampai pada pemakaian Google Class Room atau kalau memungkinkan pakai ZOOM,” jelas Abdillah.

Kepada DInas Pendidikan Kota Batam, Abdillah menghimbau agar secepetnya membuat program pelatihan /bimtek bagi para guru untuk penyelenggaran pendidikan secara daring. Pendidikan atau pelatihan ini  juga bisa  diselenggarakan secara daring.

“Kami menemukan beberapa fakta di lapangan bahwa sebagian besar guru di Kota Batam, masih gagal paham terhadap penyelenggaran pembelajaran secara daring dengan alasan belum pernah mengikuti pelatihan/bimtek penyelenggaan daring,” ungkap Abdillah.

Lebih mirisnya lagi, kata Abdillah , ada guru yang karena ketidak tahaunnya sehingga, masih “hanya”menggunakan WA dalam melakukan kegiatan pembelajaranya, padahal sudah banyak aplikasi lainya yang lebih efektif bisa digunakan.

Komisioner KPPAD Kota Batam (kiri ke kanan) Lenny Fitriana S.Kom, Nina Inggit Garnasih SPdI, Abdillah SE, MM, dan Siti Aminah SPdI, dan  Aznedra SE MM,

Abdillah berharap perhatian berbagai pihak bahwa pendidikan tak kalah pentingnya dari pada kesehatan. Namun anak anak di Kota Batam bukan hanya butuh kesehatan saja, tapi juga butuh pendidikan.  “Apressiasi KPPAD Kota Batam pada para guru, sebagai garda terdepan dalam dunia pendidikan. Ini perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah setempat,” ujar Abdillah. (ks 03)