Keprisatu.com – Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau TS Arif Fadillah menyampaikan bahwa Provinsi Kepri sudah boleh melakukan vaksinasi covid-19. Ini menyusul telah keluarnya izin rekomendasi penggunaan darurat vaksin CoronaVac produksi Sinovac Biotech China dari Badan Pengawasan Obat dan Minuman (BPOM).
“Tadi baru vicon bersama Bapak Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin Beliau menyampaikan bahwa izin dari BPOM sudah keluar hari ini, Senin (11/01) sore,” kata Arif. Arif mengikuti rapat melalui video conference terkait Sosialisasi Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 dipimpin oleh Menteri Kesehatan, dari Ruang Rapat Utama Lantai IV, Kantor Gubernur Kepulauan Riau, Dompak, Tanjungpinang, Senin (11/1/2021).
Dengan telah keluarnya izin rekomendasi penggunaan darurat Vaksin Sinovac dari BPOM dan MUI telah menyatakan halal dari, maka tidak ada hal yang menghalangi lagi pelaksanaan vaksinasi secara nasional. Kepri pun sudah boleh melakukan vaksinasi.
“Bapak Menkes tadi mengarahkan agar daerah segera melakukan vaksinasi setelah pemerintah pusat. Pemerintah akan melakukan terlebih dahulu dengan suntikan pertama kepada Presiden RI, Bapak Jokowi beserta para Menteri dan tokoh nasional, Rabu (13/01). Untuk Provinsi seluruh Indonesia, pelaksanaan vaksinasi massal pada Kamis (14/1/2021) kemudian selanjutnya untuk kabupaten-kota pada Jumat (15/01). Jadi Kepri sudah boleh vaksinasi pada hari Kamis itu ,” jelasnya.
BACA JUGA: BPOM: Vaksin CoronaVac Sinovac China Aman!
BACA JUGA: MUI Nyatakan Vaksin Sinovac Halal dan Suci
Untuk penyuntikan vaksin tahap pertama di Provinsi Kepulauan Riau, Arif menjelaskan bahwa berdasarkan arahan dari Kemenkes akan mulai dengan kepala daerah. Kemudian Forkompinda serta beberapa tokoh masyarakat dan tenaga kesehatan. Lokasi penyuntikannya di RSUP Ahmad Thabib karena pertimbangan kelengkapan alat medis.
“Tahap awal ini akan kita mulai bersama Forkompinda serta tokoh masyarakat serta tenaga kesehatan dengan tetap memperhatikan kriteria penerima vaksin. Diantaranya untuk rentang usia 18-59 tahun. Ibu hamil, pengidap gejala ISPA dalam beberapa hari terakhir, tekanan darah di atas 140/90 mmHg, pernah mengidap covid-19, memiliki riwayat alergi berat, penyakit ginjal, reumatik, sakit saluran pencernaan kronis, untuk mereka tidak boleh menerima vaksin covid-19,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, M Bisri menjelaskan bahwa masyarakat sebelum mendapatkan suntikan vaksin Sinovac harus melalui 4 meja pelayanan.
Meja 1 Verifikasi
Petugas akan melakukan verifikasi kepada penerima vaksinasi. Di meja ini petugas memanggil sasaran penerima vaksinasi sesuai dengan nomor urutan kedatangan. Selanjutnya petugas memastikan sasaran menunjukkan nomor tiket elektronik (e-ticket) dan/atau KTP untuk verifikasi sesuai dengan tanggal pelayanan vaksinasi.
Meja 2 Pemeriksaan Kesehatan
Setelah verifikasi selesai, penerima vaksinasi pindah ke meja 2. Petugas kesehatan melakukan anamnesa untuk kesehatan, melihat kondisi kesehatan dan mengidentifikasi kondisi penyerta (komorbid) serta melakukan pemeriksaan fisik sederhana. Pemeriksaan meliputi suhu tubuh dan tekanan darah.
Meja 3 Penyuntikan Vaksin
Penerima vaksin duduk dalam posisi yang nyaman. Untuk vaksin mutidosis petugas menuliskan tanggal dan jam pembukaan vial vaksin dengan pulpen/spidol di label pada vial vaksin. Petugas memberikan vaksinasi secara intra muskular sesuai prinsip penyuntikan yang aman.
Meja 4 Menunggu 30 Menit
Setelah penyuntikan, petugas di meja 4 mempersilakan sasaran untuk menunggu 30 menit sebagai antisipasi bila ada KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi).
“Jadi ini tidak serta merta kita lakukan, penerima vaksin akan kita pastikan sehat dulu baru kita suntikan vaksin. Kita pastikan vaksin ini aman bagi siapapun. Jadi masyaralat tidak perlu takut karena vaksin ini aman, efektif, halal, dan bermanfaat,” jelasnya.
Terkait penyuntikan vaksin dirinya memastikan bahwa pelaksanaannya secara terbuka dan transparan sehingga measyarakat bisa melihat dan menyaksikan penyuntikan virus ini kepada para pejabat di daerah.
“Nanti kita videokan secara detil dan dekat mulai dari pembukaan vaksin yang masih tersegel hingga penyuntikan vaksin kepada penerima secara mendetail. Ini agar masyarakat yakin bahwa betul-betul vaksin tersebut penyuntikannya tidak memiliki efek samping yang berbahaya. Tentunya ini sangat bermanfaat untuk membunuh virus covid-19 ini,” urainya. (ks04)
editor: arham