Beranda Karimun Angin Puting Beliung Terjang Cafe di Coastal Area

Angin Puting Beliung Terjang Cafe di Coastal Area

Diterjang Angin
Bangunan di Coastal Area yang diterjang angin puting beliung
Angin Puting
Bangunan di Coastal Area yang diterjang angin puting beliung.

Keprisatu.com – Angin Puting Beliung menerjang sejumlah gedung di kawasan Coastal Area, Kelurahan Teluk Air, Kecamatan Karimun, Minggu (20/6/2021) siang.

Fenomena alam itu kembali terjadi dan mengacak- acak stand pedagang dan satu cafe tepat di bagian kiri Coastal Area.

Salah satu pihak pengamanan, Syahrul mengatakan, angin puting beliung atau waterspout itu menerjang Coastal Area sekira pukul 14.15 Wib, dan di sertai hujan lebat.

“Angin puting beliung muncul dari laut cukup besar dan langsung mengarah ke darat yang kemudian menerbangkan asbes-asbes dan merusak satu cafe dan sejumlah stand pedagang,” katanya.

Menurutnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, hanya saja sejumlah lapak pedagang di kawasan Coastal Area porak- poranda di sapu angin puting beliung.

“Tidak ada korban jiwa, hanya saja sejumlah atap beterbangan dan orang-orang di sekitar lokasi langsung menyelamatkan diri,” katanya.

Peristiwa angin puting beliung atau waterspout itu sebelumnya juga sempat terjadi di kawasan Coastal Area. Namun, sebelumnya, jarang waterspout itu berada jauh dari lapak pedagang sehingga tidak mengakibatkan kerusakan.

Sebelumnya, Prakirawan Cuaca, M Tito Pradipta Putra dari Badan Meteorologi dan Klimatologi Raja Haji Abdullah (RHA) Karimun, bahwa kejadian tersebut merupakan pusaran angin di laut.

“Apabila terjadi di daratan biasanya kita melihat puting beliung, sedangkan di lautan akan menjadi waterspout,” kata Tito.

Penyebab Terjadinya Waterspout

Penyebab terjadinya waterspout, jelasnya, di sebabkan karena adanya pertemuan antara 2 angin yang memiliki kecepatan tinggi.

Hanya saja angin tersebut dalam arah yang berlawanan di dalam awan cumulonimbus, sehingga terbentuklah bentuk pusaran angin.

“Pertemuan antara dua angin yang berlawanan arah dengan kecepatan cukup tinggi menjadi sebab terjadinya waterspout,” ujarnya.

Tito mengimbau pada masyarakat nelayan atau yang beraktifitas di laut, untuk dapat menghindari seputaran wilayah yang di landa waterspout.

“Masyarakat agar menjauhi daerah tempat terjadinya waterspout karena pada daerah tersebut terjadi angin yang cukup kencang,” ujarnya.

Bahkan, jika pusaran angin itu sampai ke daratan, tidak berkemungkinan akan membuat bahaya bagi masyarakat dan juga bangunan

(Ks12)

Baca juga :

Disdik Karimun Siapkan Posko Pengaduan Untuk PPDB