Beranda Batam Varian Baru Corona dari Inggris Terdeteksi di Batam

Varian Baru Corona dari Inggris Terdeteksi di Batam

Indonesia menyatakan tak akan ada vaksin dosis ketiga.
Jubir Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi
Varian baru virus corona yang dari Inggris dan Nigeria terdeteksi di Batam.
Jubir Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi

Keprisatu.com – Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan varian baru virus corona telah terdeteksi di Batam, Provinsi Kepri. Varian baru B1525 yang awalnya di Inggris dan Nigeria ini telah beredar di 40 negara.

”Satu kasus membawa B1525 ketemu di Batam dari hasil pemeriksaan bulan Februari 2021,” ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, Rabu (14/4/2021) di Jakarta.

Selanjutnya Nadia mengatakan, varian baru ini merupakan kasus impor dan sejauh ini belum ada penularan di komunitas. Varian B1525 termasuk varian yang menjadi perhatian, bukan varian yang pemerintah waspadai. Sebab, belum cukup bukti di lapangan bahwa varian ini memengaruhi penyakit covid-19.

Mengutip laman Kompas.id, Nadia juga menjelaskan, varian baru yang sudah terdeteksi di Indonesia, yakni B117 dari Inggris. Ia menyebutkan terdapat 10 kasus B117 di Indonesia.

Laporan di Cov-Lineages.org menyebutkan, varian B1525 perkiraannya muncul bersamaan di Inggris dan Nigeria pada Desember 2020. Sejak itu, varian ini menyebar di 40 negara, termasuk di negara-negara Asia Tenggara. Malaysia, misalnya, melaporkan keberadaan varian ini dari dua orang yang menempuh perjalanan dari Dubai, Uni Emirat Arab, sejak awal Maret 2021.

Sementara itu, Peneliti genomik molekuler dari Aligning Bioinformatics dan anggota konsorsium Covid-19 Genomics UK, Riza Arief Putranto, mengatakan, varian B.1525 masih dalam status investigasi. Hingga kini belum katahuan kecepatan penularan serta dampak terhadap pasien dan antibodi.

” Namun, satu hal yang harus diwaspadai, varian ini membawa pula mutasi E484K (EEK). Selain itu, varian ini juga memiliki mutasi Q677H dan F888L dan beberapa mutasi lainnya yang membuatnya mirip B117,” kata Riza.

Mutasi E484K telah diidentifikasi sebagai bentuk adaptasi evolutif virus penyebab Covid-19 ini untuk menyiasati antibodi sehingga dikhawatirkan bisa menurunkan efektivitas vaksin. Varian baru yang saat ini sangat diwaspadai karena terbukti bisa menurunkan efektivitas vaksin adalah B1351 dari Afrika Selatan dan P1 dari Brasil yang juga membawa mutasi E484K. (ks04)

BACA JUGA BERITA LAIN:

Polda Kepri Siapkan Seribu Vaksin untuk Warga

Lik Khai Nilai Berlebihan jika Rudi Minta Sekdaprov

Mundur, Pembukaan Travel Bubble Kepri-Singapura

Raib, Akun Facebook Resmi Ustadz Abdul Somad

BRK, Satu-satunya Perekat Riau dan Kepri yang Tersisa

Ini Lima Isu yang Sedang Pemprov Kepri Hadapi