Beranda Kepri Tebaran Spanduk Menohok Gubernur Ansar, Pemprov Anggap Aspirasi Biasa

Tebaran Spanduk Menohok Gubernur Ansar, Pemprov Anggap Aspirasi Biasa

174
0

Keprisatu.com – Gubernur Provinsi Kepri, H. Ansar Ahmad, SE, MM menuai kritikan lewat spanduk. Setidaknya tersebar 15 spanduk bernada menohok di berbagai sudut Kota Tanjunpinang, Rabu malam (20/10/2021).

Kritikan melalui spanduk antara lain menilai mantan Bupati Bintan dua periode itu telah gagal memimpin Kepri. ”Tuan Gubernur mundurlah, Anda gagal memimpin Kepri,” bunyi spanduk tersebut.

Spanduk lainnya bahkan menuding sang Gubernur selama menjabat hanya banyak melontarkan retorika. ”Tuan Gubernur, Anda teledor menjalankan amanah 8 bulan menjabat hanya beretorika,” bunyi spanduk lainnya.

Tak berhenti sampai di situ, spanduk kritikan terhadap kondisi ekonomi di Kepri juga mengemuka. ”Janji recovery ekonomi tidak nyata, rakyat menderita.”

Entah siapa yang memasang spanduk tersebut. Beberapa dari spanduk terekam melalui foto dan sudah tersebar di grup-grup WhatsApp warga Kepri.

Spanduk tersebut terpasang antara lain di KM 8 Taman Proklamasi, KM 5 Pamedan, dan di Pom Bensin Soekarno Hatta, Kota Tanjungpinang. Yang memasangnya tidak menyertakan identitas sedikit pun di spanduk-spanduk mereka.

Warga yang sempat melihat spanduk tersebut terkejut dan heran, kritikan menohok gubernur tersebut tiba-tiba muncul di beberapa titik. Mereka bertanya-tanya, ada apa?

Tokoh Pemuda Tanjungpinang Said Ahmad, salah satunya yang kaget dengan spanduk menohok gubernur tersebut. Namun Ahmad menanggapinya positif. Dia malah meminta Gubernur Ansar saatnya bangun dari tidur.

Menurutnya tebaran spanduk menohok tersebut, tentu bukan tanpa sebab. ”Semoga saja Gubernur Kepri bisa bekerja keras dan melihat apa yang diharapkan masyarakat saat ini,” imbuhnya, Kamis (21/10/2021).

Ia berpendapat kritikan itu baik bagi seorang pemimpin. ”Jangan dianggap sesuatu yang negatif,” imbuhnya.

Kepala Biro Humas Pemprov Kepri, Hasan yang dikonfirmasi media ini menyanyangkan munculnya spanduk-spanduk tanpa identitas tersebut. ”Ada sekitar 5 sampai 6 spanduk. Saya kan asli anak Tanjungpinang, saya dapat info dari teman-teman juga,” ujar Hasan.

Hasan menganggap hal itu aspirasi yang sebenarnya biasa saja. Namun ia sangat menyayangkan, kenapa tidak menyertakan indentitas. ”Tidak jelas identitasnya dari siapa, forum apa, atau LSM apa? Yang diprotes juga kurang jelas, beserta tidak ada alasan-alasannya,” ujar Hasan dari balik telepon.

Menyinggung soal kemungkinan banyaknya kekecewaan seusai pelantikan besar-besaran di Pemprov Kepri, Hasan mengatakan pelantikan tersebut sesuatu yang wajar dan merupakan rotasi penyegaran biasa. Gubernur sendiri setelah 6 bulan menjabat sudah boleh melantik pejabat-pejabat untuk mengisi kekosongan.

”Tidak pernah Gubernur menonjobkan seseorang, walau sekalipun misalnya beliau tidak menyukai sesuatu. Lihatlah misalnya Pak Arif (TS Arif Fadilah, Sekdaprov Kepri), setelah tidak menjadi Sekda, kan tetap menjabat di Dinas DKP,” imbuh Hasan.

Hasan menambahkan, kekecewaan yang memasang spanduk kemungkinan saja soal ekonomi karena pandemi Covid-19. Namun, imbuh Hasan, harus dipahami program-program yang dijalankan Gubernur saat ini masih APBD yang lama, yang disusun pada  tahun sebelumnya, sebelum Gubernur yang baru menjabat. (KS05/KS04)