Beranda Internasional Siasati Sanksi Internasional, Rusia Kemungkinan Gunakan Transaksi Kripto

Siasati Sanksi Internasional, Rusia Kemungkinan Gunakan Transaksi Kripto

69
0

 

Ilustrasi Kripto

 

Keprisatu.com – Mayoritas aset kripto berkapitalisasi pasar bergerak di zona hijau pada Selasa (1/3/2022). Nilai mata uang kripto paling mengkilap pagi ini, adalah Terra (LUNA) yang melesat 25,76 persen di posisi 90,07 dollar AS per keping atau setara dengan Rp 1,2 juta (kurs Rp 14.381 per dollar AS). Menyusul Solana (SOL) yang meroket 16,6 persen di posisi 98,6 dollar AS atau Rp 1,4 juta. Kemudian, Bitcoin (BTC) yang juga naik tajam 14,6 persen di posisi 42.986 dollar AS sekitar Rp 618 juta.

Penguatan disusul oleh Cardano (ADA) yang melonjak 12,74 persen di posisi 0,9 dollar AS, selanjutnya Ethereum (ETH) yang naik 11,56 persen di posisi 2.898 dollar AS, dan Binance Exhange (BNB) yang menguat 9,3 persen di menjadi 393,86 dollar AS.

Dogecoin (DOGE) menyusul di posisi 0,13 dollar AS atau naik 8,4 persen, dan Polkadot (DOT) juga menguat 7,9 persen di level 18,6 dollar AS. Pagi ini Tether (USDT) naik 0,001 persen di posisi 1 dollar AS, dan itu USD Coin (USDC) menguat 0,02 persen di posisi 0,9 dollar AS.

Sebagai informasi USDT dan USDC merupakan mata uang kripto golongan stable coin atau jenis mata uang kripto yang dibuat untuk menawarkan harga yang stabil terhadap dollar AS. Pergerakan aset kripto masih dibayangi sentimen global berupa konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina.

Mengutip Forbes, direktur urusan kebijakan dan peraturan di Elliptic, David Carlisle mengatakan, saat berbagai negara di dunia memberlakukan sanksi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina, Rusia diperkirakan akan menggunakan cryptocurrency untuk menghindari sanksi tersebu, meskipun kemungkinan berhasilnya cukup kecil.

Carlisle mengungkapkan, meskipun pertukaran aset kripto di AS, Eropa, dan Asia akan menghentikan hampir semua transaksi dengan Rusia, masih ada beberapa “opsi” dalam memfasilitasi aktivitas tersebut, seperti layanan SUEX dan Chatex yang yang tahun lalu setelah memfasilitasi lebih dari 350 juta dollar AS dalam transaksi kripto untuk para kriminal di Rusia.

“Tidak diragukan lagi, Rusia akan melakukan upaya untuk menggunakan kripto dalam membantu meminimalkan dampak sanksi,” kata Carlisle.

Salah satu pejabat keuangangan juga sempat mengatakan, transaksi Rusia melalui kripto tidak perlu dikhawatirkan, karena jumlah uang yang harus dipindahkan oleh pemerintah Rusia akan jauh lebih besar. “Dengan sektor perbankan senilai 1,4 triliun dollar AS, tidak mungkin Rusia dapat menggunakan kripto sendirian untuk menghindari efek sanksi sepenuhnya,” tambah Carlisle.

Sumber : money.kompas.com