Makassar, Keprisatu.com– Baru kali ini zonk. Itulah ekspresi kekecewaan dari Rionando saat membuka pembicaraan dari Makassar Sport Hall, Panakukang, Makassar Sulawesi Selatan.
Harapan terakhir satu-satunya Petinju Kepri Shany Marselia Prastica Pardede gagal masuk ke Final.
Dia kalah angka melawan Miranda Leonara A. Gaman (Papua Barat)
“Dari ronde awal kita minta shany pukul dan kejar karena dialah harapan terakhir tiket ke PON untuk babak kualifikasi I ini, dan benar dia terus melasak memukul serta mengenai wajah dan perut lawan, namun beberapa pukulan lawan juga mengenai dia,” kata Rio.
Setiap ronde pertandingan imbang, tapi hakim tetap harus memutuskan memenangkan 1 petinju, keputusan mutlak 10-9 untuk kemenangan 1 petinju itu wajib, dan hakim lebih memihak memberikan itu kepada petinju Papua Barat.
Berharap ada keajaiban yang lain, Shany meraih perunggu, untuk kelas ini, diambil 3 petinju lolos PON yaitu emas dan Perak, serta 1 lagi dari medali Perunggu terbaik, yaitu petinju yang kalah dari Peraih Medali Emas.
“Jadi kita harap pertandingan Final besok di Kelas 70 Kg antara Miranda Leonara A. Gaman (Papua Barat) vs Salomina (Papua) bisa dimenangkan oleh Miranda (Papua Barat), dengan demikian Shany berhak memperoleh Tiket,” papar Rio.
Rio mewakili rekan safu tim mohon maaf kepada Ketua Pengprov Pertina Kepri Helmi Hatta, Ketua Umum KONI Kepri Usep RS, KONI Batam Iskandar Alamsyah serta segenap masyarakat Kepri dan Batam, atas kegagalan ini.
Petinju yang dikirim ke Babak Kualifikasi I ini rata-rata baru lepas dari Youth naik ke Elite (istilah ditinju untuk penyebutan senior).
“Sehingga memang masih adaptasi, merasakan Pukulan keras dari orang dewasa, ya mereka pelapis dari Petinju elite kita yang sudah gantung sarung tinju,” ujar Rio.
“Kami berharap KONI Kepri masih menyisihkan anggarannya bagi kami di Babak Kualifikasi II, Kupang 20-30 Oktober 2023, kuotanya sama dengan di Makassar ini,” imbuh dia.
Kesempatan besar terbuka disana untuk meraih tiket sebanyaknya, sebagaimana harapan bersama. (KS03)
EDITOR TEDJO
