Beranda Batam Reses di Galang, Wahyu Wahyudin: Kami akan Surati PT MEG untuk...

Reses di Galang, Wahyu Wahyudin: Kami akan Surati PT MEG untuk Ikut RDP

33
0
Ketua Komisi 2 DPRD Kepri Wahyu Wahyudin
Ketua Komisi 2 DPRD Kepri Wahyu Wahyudin

Batam, Keprisatu.com – Warga Monggak Kelurahan Rempang Cate Kecamatan Galang, Batam, menolak relokasi oleh PT Makmur Elok Graha (MEG).

Mereka menolak penuh adanya relokasi di kawasan tersebut. Menurut mereka  kawasan Monggak merupakan kampung adat alias kampung tua yang sudah dihuni warga sejak puluhan tahun.

Perusahaan ingin  mengembangkan kawasan Galang menjadi kawasan eco-city.

Penolakan disampaikan salah satunya oleh Egoy, Tokoh Masyarakat Monggak yang menyebut kawasan Monggak masuk ke dalam bidikan relokasi oleh perusahaan.

Hal ini disampaikan Egoy saat  reses anggota DPRD Kepri Wahyu Wahyudin, Senin (/8/2023) Agustus 2023.

“Kami tidak mau dipindah kami menolak. Kalau ada pembangunan kami mendukung asal kami jangan di pindah. Karena kami sayang kampung tua ini. Kampung ini peninggalan nenek moyang kami. Ini adalah tanah adat,” ujarnya.

Senada, ketua RW 04 Monggak, Timo menyebut ada 150 kepala keluarga yang tinggal di lokasi itu.  Mereka menolak adanya relokasi. Apalagi sebagian besar masyarakat berprofesi sebagai nelayan.

“Terkait dengan Relokasi yang ada di Cate. Ini adalah kampung tua yang sudah ada 5 generasi. Relokasi itu harus disesuaikan dengan kebutuhan. Kami ini kan kerjanya nelayan,” kata dia.

Ketua Komisi II DPRD Kepri Wahyu Wahyudin menyebut pemerintah dan perusahaan harus mempertimbangkan kondisi masyarakat.

Pihaknya sebagai anggota dewan akan melakukan koordinasi dan advokasi dengan pihak perusahaan agar perjuangan masyarakat bisa direspon.

“Kami nanti bisa menyurati PT MEG agar bisa di RDP kami akan akomodir itu. Investasi itu baik jangan sampai nanti ada katanya – katanya fikirkan lah masyarakat,” kata dia.

Ia menyarankan, agar pihak perusahaan dapat membangun kawasan kosong yang tidak menggangu masyarakat. Menurut Wahyu, menganggap relokasi tidak usah dilakukan.

“Kalau mau membangun sampingnya aja yang dibangun. Luas kampung ini hanya beberapa hektar. Jangan diganggu kampungnya. Malah lebih baik mereka diberdayakan,” kata Wahyu. (KS03) 

Editor : Teguh Joko Lismanto