

Keprisatu.com – Sekdaprov Kepri DR. H. T.S Arif Fadillah, SSos, MSi menyebut pekerja migran Indonesia (PMI) berkontribusi terhadap peningkatan covid-19 di Kepri. Sepanjang 2021 saja, sudah 576 PMI terkonfirmasi positif corona yang lewat Kepri.
”Hari ini akan datang 146 orang dari Pasir Gudang. Yaitu PMI deportasi yang nanti sore melalui Pelabuhan Sri Bintan Pura,” sebut Arif, Selasa (11/5/2021) saat mengikuti Rapat Koordinasi Pemulangan WNI/PMI dari Malaysia, di Kantor Gubernur Kepri.
Selanjutnya dia menyebut selama tahun 2021 Kepri sudah menerima 15.496 orang PMI. Diantaranya sebanyak 576 PMI terkonfirmasi positif covid-19. Dari 1 Januari sampai dengan 1 Mei, PMI menjadi penyumbang covid-19 di Kepri dengan angka 23,84 persen.
“Jadi, Kepri sekarang termasuk angka peningkatan covid-nya tinggi di Indonesia. Ini yang tentunya menjadi perhatian serius kita di lapangan,” jelas Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Kepri ini.
Kemudian Arif juga menjelaskan, PMI yang masuk ke Kepri melalui karantina dulu selama 5×24 jam sesuai dengan SE Nomor 08 tahun 2021. Tempat karantina mereka di RSKI Galang, Rusun BP Batam, dan akan ada penambahan karantina di Bapelkes Batam.
Pun Arif berharap Balitbang Kemenkes memberikan bantuan reagent kepada Kepri, mengingat kebutuhan mencapai 3.000 dalam sehari. Termasuk bantuan penambahan alat PCR untuk RSKI Galang dan BTKL Batam.
Selain itu, Sekdaprov juga memohon kepada pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia dan KJRI di Johor Bahru untuk menggiring PMI ke Malaka. Supaya masuk masuk melalui pintu pelabuhan Dumai.
“Kita prinsipnya siap membantu karena ini kebijakan pusat. Tapi kami juga mohon dukungan dari segi kelengkapan reagent, PCR, dan anggaran,” harap Sekda Arif.
Jalur Melaka-Dumai
Menanggapi hal ini, Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Hermono, menyatakan persetujuannya untuk menggiring PMI dari Johor ke Melaka. Menurutnya, masih kurang sosialisasi kepada PMI/WNI, jika jalur Melaka-Dumai sudah buka. Sehingga PMI banyak menuju Johor Bahru.
“Sebenarnya banyak dari warga kita yang bermukim jauh dari Johor. Tetapi karena mungkin mereka tidak tahu Melaka sudah buka, maka banyak yang menumpuk di Johor,” kata Hermono. (ks04)