Beranda Bintan Ini Dia Respon Presiden Jokowi untuk Jembatan Babin

Ini Dia Respon Presiden Jokowi untuk Jembatan Babin

61
0
Ilustrasi
Ilustrasi

Keprisatu.com – Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad, SE, MM mengaku sudah menyampaikan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal progres persiapan pembangunan Jembatan Batam-Bintan (Babin). Nah, ini dia respon Presiden Jokowi soal program strategis itu.

Kata Ansar, Presiden Jokowi sudah memberi respon atas program itu. “Insya Allah beliau merespon dengan baik, termasuk saya melaporkan perkembangan Bandara Busung dan 5 KEK yang sudah kita usulkan. Sebagian KEK itu sudah ada persetujuan Dewan KEK, tinggal menunggu peraturan pemerintah,” ujar Gubernur Ansar, Rabu (19/5) malam, dalam penjelasan resminya.

Ansar melanjutkan, menyebutkan adanya respon-respon terbaik dan dukungan pemerintah pusat untuk program-program pemulihan ekonomi dan penekanan covid-19. Sebelumnya Ansar juga melaporkan kepada Presiden perihal kegiatan vaksinasi yang pelaksanaannya bersama Bupati/Wali Kota. Sesarannya sebanyak 15.500 warga dengan pos-pos atau sentral vaksinasi sebanyak 67 titik.

”Sentra-sentra vaksinasi itu akan kita dorong terus menjadi sentra vaksinasi permanen yang setiap hari bisa melayani masyarakat yang akan melaksanakan vaksinasi,” imbuh Gubernur.

Soal Corona, Jangan Lengah 

Sebelumnya, dalam pengarahannya, di Gedung Daerah, Presiden Jokowi menyampaikan terima kasihnya kepada Gubernur Kepri, Pimpinan Forkopimda tingkat Provinsi, Tim Satgas Covid-19 Kepri, Bupati dan Wali Kota se-Kepri, dan semua pihak yang terlibat dalam mengendalikan covid-19.

“Hati-hati, kita harus waspada. Saya ingatkan jangan lengah. Jangan menunggu chaos baru kita bertindak. Itu sudah terlambat. Kenapa saya datang ke Provinsi Kepri? Untuk mengingatkan kita semuanya agar hati-hati karena secara nasional puncak kasus aktif kita itu di awal Februari. Januari akhir sudah mulai naik, yaitu di angka 176.000,” pesan Presiden Joko Widodo saat memberikan pengarahan kepada Forkopimda se-Provinsi Kepri di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Rabu (19/5) itu.

Presiden juga menyampaikan bahwa Indonesia belajar dari negara lain untuk menurunkan kasus aktif, yaitu dengan menarik micro lockdown menjadi PPKM skala mikro karena struktur sampai ke bawah ada Kepala Desa, RT/RW, dan juga ada Babinsa dan Babinkamtibmas yang menjadi kekuatan tersendiri.

“Infrastruktur ini harus kita pakai dalam rangka PPKM skala mikro dalam lingkup kecil ada satu langsung isolasi, ada dua langsung karantina. Jadi coba lihat dari 176.000 hari ini sudah turun menjadi 87.000 kelihatan terus grafisnya turun,” ujar Presiden.

Presiden Jokowi menambahkan bahwa menjadi kewajiban dan tanggung jawab semuanya untuk bergerak. Hal ini agar yang namanya angka kesembuhan itu bisa diperbaiki sehingga naik terus.

“Kalau kurang obat atau ventilator sampaikan ke Menteri Kesehatan,” ujarnya. (ks04)

BACA JUGA BERITA LAIN:

Walikota Batam: Jangan Lakukan Kegiatan yang Berpotensi Keramaian

Ini Sebaran Varian Baru Covid-19 di RI, Kepri Tidak Termasuk

Begini Paparan Gubernur Ansar Pulihkan Ekonomi