Beranda Batam Gubernur Ansar Targetkan Seluruh Kawasan Industri Bersih dari Narkoba

Gubernur Ansar Targetkan Seluruh Kawasan Industri Bersih dari Narkoba

82
0
Gubernur Ansar Targetkan Seluruh Kawasan Industri Bersih dari Narkoba
Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad, SE, MM
Gubernur Ansar Targetkan Seluruh Kawasan Industri Bersih dari Narkoba
Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad, SE, MM

Keprisatu.com – Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, SE, MM mempunyai target agar seluruh kawasan industri yang ada di Kepri bersih dari narkoba. Penetapan kawasan industri yang bebas dari narkoba itu telah dimulai atau start dari kawasan industri Panbil, Kota Batam, Kepri.

Ansar mengakui banyak sekali kawasan industri di Kepri dan sebagian masyarakat telah menggantungkan hidup dengan bekerja dan berkarir di dalam kawasan tersebut. Dengan banyaknya kawasan industri itu, tentu tidak menutup kemungkinan atau tidak lepas pula dari ancaman peredaran gelap narkotika dan barang-barang sejenisnya.

Untuk itu, dia berpendapat sebanyak 37 kawasan industri yang tersebar di Kepri dengan jumlah terbanyak terpusat di Kota Batam harus dibentengi dari ancaman peredaran narkoba. ‘’Bahkan ke depan,  kita akan rencanakan  semua kawasan industri di Kepri harus bersih narkoba,’’ tutur Ansar, Jumat (22/7/2022) seusai ikut me-launching kawasan industri Panbil Kota Batam sebagai kawasan yang bersih dari narkoba.

Kawasan bersih narkoba Panbil diresmikan langsung oleh Kepala BNN Petrus Reinhard Golose, Gubernur Kepri Ansar Ahmad, dan CEO Panbil Group Johanes Kennedy Aritonang yang diwakili Jeremy Purba di Hotel Best Westren Panbil Kota Batam. Hadir juga pada kesempatan tersebut Ketua DPRD Provinsi Kepri Jumaga Nadeak dan Kapolda Kepri Irjen Pol Aris Budiman.

Ansar menggambarkan saat ini industri tengah menghadapi tujuh permasalahan. Diantaranya, tingginya harga bahan baku, perlunya penambahan akses jalan dan pelabuhan yang terintegritasi. Selanjutnya, kurangnya utility seperti listrik, air, gas, dan  pengolahan limbah.

Berikutnya, masalah penyiapan sumber daya manusia industri yang kompeten, mengubah pola pikir atau mindset masyarakat tentang limbah. Di mana limbah tidak semata dimusnahkan, tapi saat ini bisa diolah kembali menjadi bahan baku industri lainnya.

Kemudian, industri kecil dan menengah masih membutuhkan revitalisasi teknologi agar produktivitasnya lebih meningkat dan efisien. Dan yang terakhir akses pasar dan tekanan impor. “Dengan upaya bersama, kita semua tentu akan bisa menghadapi tantangan dan  ancaman permasahalan  yang dihadapi kawasan industri, ” imbuh Gubernur. (KS04)