BATAM (Keprisatu.com)- Satu lagi wadah organisasi kepemudaan (OKP) berbasis nasional hadir di Provinsi Kepri. Organisasi ini, Gerakan Transformasi Indonesia (GET ONE) menghimpun generasi muda, menebar virus kebaikan agar tranformasi menjadi bangsa Indonesia kompetitif dengan bangsa lain.

“Gagasan dan pemikiran Erick Thohir selaku Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk Indonesia maju, harus didukung. Erick Thohir menciptakan bank syariah terbesar di dunia yaitu holding company bank syariah,” ujar Ketua Dewan Koordinator Nasional (DKN) Gerakan Transformasi Indonesia (GET ONE), Lukman Edy di Harris Hotel Batam Centre, Selasa (8/3/2022) malam.
Kehadiran Lukman Edy yang juga Komisaris BUMN karya di Waskita Karya, Hutama Karya, dan PT Pembangunan Perumahan (PP) Tbk ini, sekaligus melantik kepengurusan Dewan Koordinator Wilayah (DKW) GET ONE Provinsi Kepulauan Riau, yang diketuai Ramlan dan Ahmad Syukur SAg selaku Sekretaris.
Sedangkan Ketua Pembina DKW GET ONE Provinsi Kepulauan Riau, Abdul Basyid Has. Sejumlah tokoh Melayu dan pengusaha juga hadir. Sebab, selesai pelantikan dilanjutkan sesi diskusi pemikiran dan gagasan Erick Thohir untuk Indonesia dari tanah Melayu.
Diungkapkan Lukman Edy, Menteri BUMN Erick Thohir telah menyampaikan kepadanya, bahwa pembangunan jembatan Batam-Bintan (Babin) sudah clear untuk dilelang.
“Pak Erick Thohir menyampaikan, pembangunan jembatan Babin harus jadi pemicu perkembangan pembangunan di Kepri. Inilah salah satu peran GET ONE menyampaikan gagasan, ide, dan pemikiran Erick Thohir. Jadi, orang mengenal Erick Thohir bukan karena gambarnya yang ganteng,” ujar Lukman Edy mantan Menteri Percepatan Daerah Tertinggal era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.
Pada sesi diskusi, Titus Narjono selaku pimpinan PT Bima Sakti Asia Logistik yang juga tokoh pengusaha dari Rempang-Galang (Relang), meminta kepada Lukman Edy agar menyampaikan ke Menteri BUMN Erick Thohir, bertahun-tahun lahan di Relang status quo.
“Sia-sia investasi pemerintah membangun jalan dan jembatan sampai ke ujung pulau, tapi investor tak bisa masuk karena lahan warga distatusquokan. Kita banyak kehilangan momentum investor besar sudah berminat investasi di Relang, gagal karena lahannya dibuat pemerintah status quo. Tolong dicabut Pak status quo ini,” ujar Titus.
Perspektif lain, Aneng pelaku usaha pariwisata, selama dua tahun lebih ini perusahaannya benar-benar terdampak di dengan pandemi Covid-19 ini.
“Semoga ekonomi Batam akan kembali bangkit, karena pemerintah sudah mengumumkan untuk perjalanan tidak perlu tes PCR dan antigen lagi. Kami selaku bisnis pariwisata, berharap wisatawan banyak datang ke Batam. Semua sektor terkait seperti hotel, restoran, kuliner, transportasi, dan jasa pariwisata lainnya bangkit,” harap Aneng.
Ketua DKW GET ONE Provinsi Kepulauan Riau, Ramlan, mengucapkan terima kasih kepada DKN GET ONE Pusat yang telah memberikan kepercayaan kepadanya memimpin organisasi ini.
“Sambil menunggu koordinasi dan arahan-arahan selanjutnya, salah satu program GET ONE Provinsi Kepri yakni berkoordinasi dengan berbagai pihak meningkatkan kompetensi generasi muda, dengan pelatihan-pelatihan keterampilan,” ujar Ramlan. (ks03)
Editor: tedjo