Beranda Bisnis BCA Kucurkan Rp3 Triliun Kredit Antar Bank

BCA Kucurkan Rp3 Triliun Kredit Antar Bank

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja

Keprisatu.com – PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengucurkan kredit Rp 3 triliun kepada dua bank. Penerima pinjaman tersebut adalah PT Bank Woori Saudara 1906 Tbk (SDRA) senilai Rp2 triliun pada 20 Mei 2020. Serta kepada PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW) senilai Rp1 triliun pada 3 Juni 2020.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiatmadja mengatakan, pinjaman tersebut diberikan lantaran kedua bank tadi merupakan debitur loyal perseroan. “Kalau ada yang membutuhkan, dan sudah langganan dengan kami, ya pasti kami kasih,” katanya seperti dilansir Kontan.co.id, Jumat (5/6/2020).

Lebih lanjut, Jahja menampik kucuran kredit tersebut terkait dengan skema bank jangkar. Asal tahu, selain empat bank pelat merah, cuma BCA yang berpotensi dipilih jadi bank jangkar.

Sayangnya, ia juga enggan mengomentari perkembangan soal bank jangkar dan keterkaitannya dengan perseroan. Alasannya saat ini belum ada peraturan pelaksana terkait skema bank jangkar.

Sementara dalam keterangan ke Bursa Efek Indonesia, Jumat (5/6/2020) Direktur Bank QNB Windiarto Tabingin bilang pinjaman dari Rp 1 triliun dari BCA bakal digunakan untuk memperkuat usaha, sekaligus likuiditas perseroan.

“Dengan masuknya pinjaman dana tersebut, diharapkan pula berdampak positif terhadap kondisi keuangan perseroan secara makro,” ungkapnya.

Adapun Direktur Business Support Bank Woori, Sadhana Priatmadja menyatakan pinjaman berupa fasilitas kredit modal kerja tersebut memang direncanakan untuk mendukung likuiditas perseroan, terutama mengerek net stable funding ratio (NSFR).

Sadhana bilang, efek pinjaman modal kerja lebih besar terhadap NSFR dibandingkan melalui skema pasar uang antar bank (PUAB). Sepanjang 2020 NSFR perseroan memang sedikit tergerus, per Maret 2020 sebesar 104,57 persen, sedangkan akhir tahun lalu berada pada level 107,11 persen.

Penurunan terjadi akibat meningkatnya biaya dana pada tahun lalu.

“Jika melalui PUAB, efek kepada NSFR tidak besar. Pinjaman tersebut memang diniatkan untuk memenuhi NSFR kami. Selain itu, pemegang saham juga berkomitmen membantu likuiditas kami jika dibutuhkan. Sedapat mungkin kami akan memenuhi likuiditas tanpa skema bank jangkar,” katanya.(*/ted)