Batam, Keprisatu.com – Media browser lawas milik Microsoft, Internet Explorer (IE) disuntik mati hari ini, Rabu (15/6), usai 27 tahun beroperasi.
Sinyal dimatikannya Internet Explorer sudah mulai terlihat pada 2020. Peramban ini akan dihilangkan dari versi Windows 10 dan pengguna diminta untuk untuk berhenti menggunakannya selama dua tahun terakhir.
Sejak pengumuman itu, IE sudah banyak ditinggalkan sebagian besar pengguna internet, dan beralih ke jenis peramban lain seperti Chrome, Safari maupun FireFox.
Internet explorer banyak ditinggal pengguna lantaran dianggap kurang menarik dari sisi tampilan, tak menyediakan personalisasi, dan lambat pada versi terbaru. Penghentian ini disebut memengaruhi aplikasi desktop Internet Explorer 11 pada versi Windows 10 tertentu.
Yakni, yang dikirimkan melalui Saluran Semi-Tahunan atau Semi-Annual Channel (SAC) ke sistem yang menjalankan SKU klien Windows 10 (versi 20H2 dan yang lebih baru) dan Windows 10 IoT (versi 20H2 dan yang lebih baru).
Dikutip dari Bleeping Computer, Microsoft bakal mematikan internet explorer pada Windows 7 ESU, Windows 8.1, dan semua versi klien Windows 10 LTSC, IoT, dan Server. Selain itu, Microsoft akan menonaktifkan aplikasi desktop Internet Explorer di seluruh perangkatnya.
Internet Explorer juga tidak tersedia di Windows 11. Microsoft menjadikan Microsoft Edge baru berbasis Chromium sebagai browser web default mereka. Sementara, pengguna Internet Explorer akan dialihkan ke Edge saat meluncurkan IE 11.
“Aplikasi desktop Internet Explorer (IE) 11 akan mengakhiri dukungan untuk saluran Windows 10 mulai 15 Juni 2022,” kata Microsoft di halaman IE 11.
“Untuk sistem operasi yang didukung Internet Explorer 11 akan terus menerima pembaruan keamanan dan dukungan teknis untuk menghidupkan versi Windows yang diinstal,” lanjut Microsoft menjelaskan.
Tidak hanya Internet Exprorer, sederet layanan lain milik Microsoft juga tutup usia beberapa tahun belakangan. Di antaranya Microsoft Teams Web App, Azure DevOps, Azure Portal Web, Microsoft 365 apps and service, Microsoft Dynamics 365, Microsoft Power Platform, My Suit of Products da Azure Virtual Desktop.
Untuk mengaktifkan mode IE di Edge,pengguna harus mengakses edge://settings/defaultbrowser, lalu aktifkan ‘Izinkan situs untuk dimuat ulang di Internet Explorer’, dan mulai ulang browser web.
Dalam panduan ‘Memulai’ ini,pengguna dapat mempelajari lebih lanjut tentang mode IE dan cara pindah ke Microsoft Edge.
Di samping itu, suntik mati Internet Explorer dianggap tidak mengejutkan banyak pengguna karena Microsoft mendorong pelanggan, beralih dari IE selama bertahun-tahun.
“Pelanggan didorong untuk pindah ke Microsoft Edge dengan mode IE. Mode IE memungkinkan kompatibilitas mundur dan akan didukung setidaknya hingga 2029,” ucap Microsoft.
Pihak perusahaan yang dipimpin miliarder Bill Gates ini juga sudah jauh-jauh hari mengumumkan rencana pensiun Internet Explorer.
“Kami umumkan bahwa masa depan Internet Explorer di Windows 10 adalah Microsoft Edge. Aplikasi Internet Explorer 11 versi desktop akan dipensiunkan dan tak lagi mendapat dukungan pada 15 Juni 2022, untuk beberapa versi Windows 10,” kata Sean Lyndersay, manajer program Microsoft Edge, Mei 2021.
Dahulu, browser tersebut adalah salah satu peramban web paling jawara di dunia. Beberapa keuntungannya adalah kinerja cepat dan keamanannya terbilang baik karena terintegrasi langsung dengan Windows.
Meskipun banyak ditinggalkan, IE dilaporkan masih digemari kalangan pebisnis lantaran mendukung kerangka kerja tertentu seperti dukungan ActiveX dan VB yang dianggap penting untuk pengoperasian aplikasi simulator e-learning, dan program akuntansi berbasis web.
Untuk menggantikannya, Microsoft Edge mode Internet Explorer juga mendukung ActiveX versi lawas.
Sumber: cnnindonesia.com