Keprisatu.com – Suasana pandemi Covid-19 yang sudah menjangkit di Indonesia sejak Maret 2020, sampai kini masih berlangsung. Dampaknya mempengaruhi semua bidang, termasuk pendidikan. Proses belajar di sekolah yang diisi pertemuan tatap muka yang sudah dijalankan bertahun tahun dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), praktis distop karena virus dari Wuhan China ini.
Namun, perkembangan tekonologi anak bangsa, berhasil menemukan trobosan untuk menciptakan sebuah aplikasi e-Learning atau e-Belajar, yaitu aplikasi yang memungkinkan terjadinya sistem komunikasi dua arah, baik guru, admin sekolah, orang tua maupun pengawas.
Untuk kali perdana, e-belajar asli buatan anak bangsa ini dilaunching di dua sekolah di Propinsi Kepri yaitu SMAN 21 Batam dan SMA Ananda di Penuin Kota Batam, Senin (2/8/2021).
Dalam launching ini hadir Malin Agustina Rudi , Wakil Gubernur Kepri yang didampingi oleh Kadis Kominfo Kepri Zulhendri dan Kadis Pendidikan Kepri Muhd Dali serta Kepala SMAN 21 Batam Adi Saputra. Hadir juga ditengah mereka, Yusep Maulana, Komisaris PT Adijaya Sakti Wicaksana, sang Creator e-Belajar.
Wakil Gubernur mengatakan bahwa dia bangga dan mengapresiasi serta menyambut baik upaya yang telah dilakukan oleh pihak sekolaha SMAN 21 Batam dan SMA Ananda yang telah menggandeng PT. Adijaya Sakti Wicaksana selaku provider e-Belajar ini. Wagub Kepri juga melaunching e-Belajar di SMA Ananda.
“Penerapan e-Belajar ini merupakan proyek percontohaan bagi sekolah sekolah yang terdapat di seluruh kabupaten kota se Propinsi Kepulauan Riau. Semoga sekolah lain baik SD SMP maupun SMA-SMK bisa segera mengikuti jejak SMAN 21 dan SMA Ananda dalam penerapan e-belajar ini di sekolah masing masing ,” ujar Marlin Agustina.
Marlin menambahkan sangat penting kesiapan sekolah dalam menghadapi tantangan di era digitalisasi dan era 4.1 , bagi pelajar pada tingkatan sekolah menengah atas. “Maka dibutuhkan aplikasi yang dapat membantu para pelajar dan orang tua, untuk memantau kegiatan proses belajar mengajar bagi peserta didik. Kendatipun komunikasi antara guru dan murid dilakukan secara virtual atau daring,” jelas Marlin.
Adi Saputra , Kepala SMAN 21 Batam menyebut , aplikasi e-belajar ini sebagai terobosan untuk menjawab tantangan tersebut. Adi bersyukur bahwa sekolah yang dipimpinnya menjadi pilot projet launching e-Belajar.
“Kami sangat mengapresiasi, saat mereka (provider) presentasi, kami langsuung menerima, karena melihat kontennya , aplikasi ini lebih mudah, begitu lengkap. DIdalamnya ada konten penerimaan siswa, perpustakaan, proses belajar mengajar, dan pembayaran sumbangan pembangunan pendidikan semua termaktub dalam satu aplikasi yang diberi nama e-Belajar ini,” jelas Adi .
Menurut Adi Saputra, pihaknya mengandeng pihak ketiga untuk mendukung dan menciptakan sistem aplikasi yang akan diterapkan di sekolahnya, dengan menggunakan anggaran bantuan operasional sekolah (dana BOS).
Elly Yana , Kepala Cabang sekaligus Direktur Operasional PT Adijaya Sakti Wicaksana Propinsi Kepri, menjelaskan aplikasi e-Belajar ini cocok digunakan oleh pihak sekolah baik SD SMP maupun SMA-SMK. “Launching dilakukan di SMAN 21 (negeri) dan SMA Ananda (swasta), sebagai percontohan, nanti akan kita kembangkan di kota dan kabupaten lain di Kepri, ” jelas Yana.
Menurut Elly, selama ini pertemuan atau proses belajar daring oleh sekolah digagas dan dilaksanakan, banyak memakai berbagai metode dan aplikasi yang berbeda beda. Namun kekurangannya tidak ada interaksi (siswa dan guru) di dalamnya.
“Dengan menggunakan e-learning ini, memungkinkan semua pihak (tidak hanya siswa dan guru), namun sekolah juga memiliki sistem informasi online yang dilengkapi dengan layanan publikasi. Layanan ini dilengkapi dengan sistem pelayanan pembelajaran dan pelayanan yang memudahkan sekolah untuk melakukan aktivitas sekolah secara online,” ujar Yana. (KS15)
Editor : Teguh Joko Lismanto