Batam, Keprisatu.com – Penutupan PORKOT VI Batam 2025 digelar di Aula Sekolah Yos Sudarso Kota Batam, 16 September 2025. Ajang ini merupakan awal dari perjalanan panjang atlet-atlet daerah khususnya Batam menuju prestasi lebih tinggi.
Pembukaan dihadiri Walikota Batam sekaligus Kepala BP Batam Dr. H Amsakar Achmad, S.Sos, MSi, Ketua DPRD Kota Batam HM Kamaludin, Ketum KONI Kepri Usep RS dan Ketua KONI Batam Rani Rafitriyani dan sederet pimpinan OPD dan FORKOMPIMDA Kota Batam.
Dalam ajang PORKOT ini, keluar sebagai juara umum adalah Kontingen dari Kecamatan Sekupang, juara kedua yaitu Kontingen Kecamatan Batam Kota dan Juara Ketiga adalah Kontingen dari Kecamatan Sagulung. adn berhak mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 50 juta (juara 1) , RP 30 Juta (juara 2) dan Rp 20 Juta (juara 3).
Ketum KONI Kepri Usep RS menyampaikan apresiasi luar biasa atas keberhasilan penyelenggaraan PORKOT VI di Batam. Menurutnya, ajang ini bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga telah melahirkan banyak atlet berprestasi yang sebelumnya ditempa melalui persaingan sehat antar kecamatan. Para juara PORKOT VI kini siap melangkah lebih jauh, menjadi wakil Batam di ajang PORPROV Kepri yang akan digelar di Tanjungpinang pada September 2026 mendatang.
Lebih lanjut, Usep RS memberikan penghargaan tinggi kepada Pemerintah Kota Batam yang konsisten menggelar PORKOT hingga edisi keenam. Ia menegaskan bahwa hingga saat ini, hanya Batam yang mampu menyelenggarakan PORKOT secara berkesinambungan di Provinsi Kepri. Konsistensi ini, menurutnya, menjadi modal penting dalam membangun ekosistem olahraga daerah yang terukur dan berkelanjutan.
Para juara dari ajang PORKOT VI nantinya tidak langsung berhenti di tingkat kota, melainkan akan menjalani proses seleksi dan pembinaan lebih lanjut. Mereka akan dipersiapkan menghadapi PORPROV yang mempertemukan atlet-atlet terbaik dari kabupaten/kota lain di Kepri. Dari ajang itu, lahir atlet-atlet pilihan yang siap bertanding di level lebih tinggi, yaitu PORWIL 2027, di mana Batam akan bertindak sebagai tuan rumah.
Di PORWIL 2027 nanti, sebanyak 20 cabang olahraga rencananya akan dipertandingkan dengan melibatkan 10 provinsi di Pulau Sumatera . Sebelumnya di PORWIL Riau, dipertandingkan hanya 10 cabor. Para juara PORWIL akan mendapatkan tiket menuju PON XXI/2028 di NTB dan NTT. “Selain itu, bagi cabang olahraga yang tidak masuk dalam 20 cabor PORWIL, tetap disediakan jalur melalui Pra PON dan Babak Kualifikasi (BK) PON. Dengan begitu, Kepri diharapkan mampu mengirimkan lebih banyak atlet untuk bersaing di pentas nasional,” jelas Usep RS.
Dalam kesempatan penutupan PORKOT VI, Usep RS juga menyampaikan di hadapan Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, bahwa Kepri sejauh ini menunjukkan progres yang cukup baik. Pada PORWIL V di Riau, Kepri hanya menempati posisi ke-7 dari 10 provinsi. Namun, dari hasil kerja keras atlet dan pelatih, Kepri berhasil meloloskan 31 cabang olahraga ke Pra PON dan BK PON, sebuah peningkatan signifikan yang patut dibanggakan.
Puncaknya, pada PON Aceh-Sumut, Kepri sukses menorehkan prestasi dengan raihan 5 medali emas, 6 perak, dan 8 perunggu. Capaian ini menjadi bukti nyata bahwa sistem pembinaan berjenjang, mulai dari PORKOT hingga PON, telah berjalan dengan baik. Usep RS optimistis, dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan olahraga di Kepri, prestasi yang lebih besar akan diraih pada PON 2028 mendatang.
Usep RS juga memohon dukungan kepada walikota Batam untuk menjadi tuan rumah PORWIL mendatang . Ini mengingat dari sisi kunjungan bakal Batam bakal diramaikan dengan kunjungan para atlet dan official dari 10 provinsi di Sumatera yang akan mengikuti PORWIL .
“Sebagai referensi, di PORWIL di Provinsi Riau 2023, panitia mencatat ada setidaknya 12 ribu kontingen peserta PORWIL yang datang dan menginap di Pekan Baru. tentu ini akan meningkatkan angka kunjungan ke Kota Batam sebagai Tuan Rumah PORWIL mendatang,” ujar Usep lagi. (ks03)
Editor : Teguh Joko Lismanto
Galeri Penutupan PORKOT VI Kota Batam
