Beranda Batam Rakerda Pengprov Taekwondo Indonesia Kepri 2025: Momentum Satukan Kekuatan Demi Prestasi

Rakerda Pengprov Taekwondo Indonesia Kepri 2025: Momentum Satukan Kekuatan Demi Prestasi

Batam, Keprisatu.com – Rapat Kerja Daerah (Rakerda) dan pelantikan Pengurus Kabupaten/Kota Taekwondo Indonesia (TI) Provinsi Kepulauan Riau resmi digelar pada Minggu (25/5), bertempat di The Centro Kota Batam Provinsi Kepri.

Kali ini, kegiatan TI Provinsi Kepri mengusung tema “Bersatu, Berprestasi.” Agenda ini menjadi momentum penting dalam membangun konsolidasi organisasi sekaligus memperkuat fondasi pembinaan atlet berprestasi di seluruh daerah di Kepri.

Acara ini menandai langkah awal yang strategis dalam mempertemukan seluruh elemen Taekwondo dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota. Di tengah semangat kolaboratif, tema “Bersatu, Berprestasi” mencerminkan komitmen bersama untuk membawa olahraga Taekwondo Kepri semakin kompetitif di level nasional.

Pelaksanaan Rakerda juga menjadi ruang refleksi sekaligus proyeksi kerja ke depan. Setiap daerah diberi ruang untuk menyampaikan laporan, evaluasi, serta usulan program sebagai bagian dari mekanisme penyelarasan program organisasi secara keseluruhan.

Dengan kehadiran pengurus baru dari kabupaten/kota, pelantikan ini sekaligus menjadi penyegaran struktur agar lebih adaptif menghadapi tantangan pembinaan atlet modern. Kolaborasi lintas sektor turut ditekankan sebagai kunci keberhasilan.

Seluruh agenda ini menjadi sinyal kuat bahwa Pengprov TI Kepri ingin mewujudkan organisasi yang tangguh, tertib, dan responsif terhadap dinamika pembinaan olahraga prestasi di Indonesia, khususnya menjelang PON XXII NTT NTB 2028 mendatang.

Kegiatan secara resmi dibuka oleh Komisi Hukum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI), Tessa Budi Hasudungan Simanjuntak, S.H., M.H. yang mewakili Ketua Umum PB TI Letjen TNI Richard Tampubolon SH MH. Dalam sambutannya, ia menyampaikan pesan kuat agar Rakerda tidak hanya menjadi rutinitas administrasi tahunan, tetapi juga momentum strategis menuju perbaikan berkelanjutan.

Tessa menekankan pentingnya menyatukan visi di seluruh level organisasi Taekwondo, dari pusat hingga daerah, agar pembinaan atlet dan pelatih bisa berjalan dengan arah yang jelas dan solid. Ia menyebut, konsistensi dan kolaborasi menjadi dua kunci utama dalam meraih target prestasi jangka panjang.

“Kami berharap Rakerda ini tidak hanya menjadi forum administrasi, tapi juga titik tolak untuk pembinaan atlet dan pelatih yang lebih solid, bersatu, dan fokus pada capaian prestasi,” ujarnya di hadapan peserta.

Tessa juga memberi apresiasi atas semangat daerah seperti Kepri yang terus aktif dalam penguatan organisasi dan pelatihan. Menurutnya, antusiasme yang besar dari daerah akan berkontribusi positif bagi kekuatan tim nasional.

Ia menutup sambutannya dengan harapan agar Pengprov TI Kepri  bisa menjadi contoh sinergi yang baik antara pengurus, pelatih, atlet, dan pemerintah daerah.

Dukungan Pemerintah dan Stakeholder

Kadispora Kepri Dr. Darson, S.Pd., M.Si. mewakili Gubernur Kepri Ansar Ahmad

Rakerda turut dihadiri oleh berbagai unsur strategis dari pemerintah daerah, TNI, hingga unsur olahraga. Di antaranya hadir Ketua Pengprov TI Kepri Kosasi Sumarli, S.E., Kadispora Kepri Dr. Darson, S.Pd., M.Si. mewakili Gubernur Kepri, serta Sekum KONI Kepri Dr. Suyono, M.BA., M.M. mewakili Ketua KONI Kepri, Usep RS, Perwakilan Danrem 033/WP Kolonel Inf Erlangga dan Lettu Inf Gibson, Wakabinda Kepri Kolonel Friandho Karim, S.Sos.,

Dalam sambutannya, Kadispora Kepri menyampaikan dukungan penuh terhadap Pengprov TI Kepri. Ia mengatakan bahwa pemerintah siap memfasilitasi program-program strategis yang sejalan dengan peningkatan kualitas SDM olahraga, khususnya dalam cabang Taekwondo.

“Rakerda dan pelantikan ini adalah momentum penting untuk memperkuat konsolidasi organisasi, merumuskan program strategis, dan membangun sinergi solid antara pemerintah, induk organisasi, dan seluruh insan olahraga Taekwondo di Kepri,” tegas Dr. Darson.

Menurutnya, hanya dengan kerja nyata dan kekompakan, Kepri dapat mencetak prestasi yang mampu bersaing di kancah nasional dan internasional. Pemerintah daerah akan terus memantau dan mendorong agar pembinaan atlet tidak berhenti di tengah jalan.

Ia juga menyebut bahwa pembinaan olahraga adalah bagian dari investasi sumber daya manusia jangka panjang. Karenanya, dukungan lintas sektor mutlak diperlukan.

Di penghujung sambutan Kadispora Kepri kembali menegaskan komitmen pemerintah dalam membangun ekosistem pembinaan olahraga yang berkelanjutan dan merata. Ia meminta agar hasil Rakerda bisa segera ditindaklanjuti di lapangan.

Representasi Daerah dan Harapan ke Depan

Mewakili Ketum KONI Kepri Usep RS, Sekretaris Umum KONI Kepri, Dr. Suyono, M.BA., M.M (tengah).

Rakerda dihadiri oleh pengurus Taekwondo dari seluruh kabupaten/kota di Kepri seperti Batam, Tanjungpinang, Bintan, Karimun, Natuna, dan Lingga. Kehadiran mereka mencerminkan soliditas organisasi dan semangat bersatu demi kemajuan olahraga Taekwondo di Kepri.

Para peserta juga tampak antusias dalam mengikuti sidang-sidang pleno dan diskusi program yang digelar selama agenda Rakerda. Banyak dari mereka menyampaikan ide-ide baru untuk mengembangkan Taekwondo di daerah masing-masing.

Mewakili Ketum KONI Kepri Usep RS, Sekretaris Umum KONI Kepri, Dr. Suyono, M.BA., M.M., mengatakan dengan terselenggarakan RAKER TI Kepri yang sekaligus pelantikan TI kabupaten, Bintan, Natuna dan Tanjung Balai Karimun, merupakan langkah positif menuju pembinaan cabang olahraga Taekwondo di Kepri yang akan semakin baik secara manajemen olahraga.

“Raker adalaah bagian dari AD/ART adalah bagian manajemen olahraga untuk dapat mengevaluasi dalam pembinaan olah raga. Denga adanya rapat kerja ini diharapkan Taekwondo Kepri dapat meningkatkan pola pembinaan atlet,” ujar Dr Suyono.

Dr Suyono juga memberikan pesan motivasi bagi para pengurus baru yang dilantik. Ia menekankan bahwa tantangan ke depan, terutama menuju Pekan Olahraga Nasional (PON), akan semakin berat dan membutuhkan persiapan yang matang.

“Para pengurus yang baru harus bergerak cepat. Pembinaan harus terstruktur, program harus terukur. Kami di KONI Kepri siap mendukung, tapi butuh langkah nyata dari daerah,” ujar Dr. Suyono.

Sekretaris Umum KONI Kepri, Dr. Suyono, M.BA., M.M., dalam kesempatan tersebut turut menyoroti pencapaian membanggakan yang telah diraih oleh Taekwondo Kepri pada ajang PON XXI Aceh–Sumut 2024 lalu. Ia menyebutkan bahwa capaian medali emas dari cabang Taekwondo menjadi salah satu bukti bahwa Kepri memiliki potensi atlet luar biasa yang harus terus dibina secara serius dan berkesinambungan.

“Prestasi Taekwondo Kepri di PON lalu adalah bukti nyata bahwa kita bisa bersaing. Atlet kita mampu menembus babak final dan menyumbang medali penting untuk kontingen. Ini bukan akhir, tapi awal dari lompatan yang lebih besar,” tegas Suyono.

Ia mengapresiasi kerja keras para atlet, pelatih, dan pengurus yang telah mendedikasikan waktu dan tenaga hingga Kepri mampu mencatatkan sejarah di panggung nasional. Ke depan, menurutnya, konsistensi pembinaan harus terus dijaga agar prestasi serupa bisa diraih bahkan ditingkatkan di PON XXII NTB NTT tahun 2028 mendatang .

Ia juga mengajak seluruh jajaran Taekwondo Kepri untuk menjaga kekompakan, meningkatkan semangat juang, dan menempatkan atlet sebagai pusat perhatian utama. Dengan demikian, harapan mencetak prestasi di PON bisa lebih realistis dicapai.

Fokus Penguatan Program Daerah

Ketua Pengprov TI Kepri Kosasi Sumarli, S.E saat memberikan sambutan

Ketua Pengprov TI Kepri Kosasi Sumarli, S.E. melakukan pelantikan terhadap 3 Pengcab TI di Kepri . Usai melantik, Kosasi menjelaskan bahwa Rakerda kali ini difokuskan pada sinkronisasi program antara provinsi dan kabupaten/kota. Menurutnya, dengan program yang searah dan terukur, capaian prestasi akan lebih mudah diraih.

“Atensi kita tertuju pada program latihan dan kegiatan kabupaten/kota. Harapannya, kuantitas yang baik akan menghasilkan kualitas dan prestasi yang membanggakan,” jelas Kosasi.

Kosasi menambahkan bahwa potensi atlet muda di Kepri sangat besar. Namun, potensi tersebut perlu didukung oleh sistem pelatihan yang terencana, fasilitas yang memadai, dan pelatih yang terus diperkuat kompetensinya.

Ia juga mendorong agar seluruh pengurus kota dan kabupaten aktif berinovasi, baik dalam metode pelatihan maupun penggalangan dukungan publik. Semangat kolaboratif menjadi kunci utama.

Ke depan, ia berharap ada peningkatan keterlibatan masyarakat dalam membina atlet usia dini. Menurutnya, regenerasi atlet akan berhasil jika ada peran bersama antara keluarga, sekolah, dan pemerintah. (*)/Fjr