Keprisatu.com – Peningkatan kasus Covid-19 di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, menjadi perhatian Calon Bupati Karimun Nomor Urut 1, Aunur Rafiq. Calon Bupati Karimun yang diusung 7 partai besar itu meminta agar Pemerintah Daerah dapat tegas mengambil tindakan untuk menekan kembali angka penyebaran Covid-19.
Aunur menyebutkan, sebelum cuti sebagai Bupati Karimun pada 26 September 2020 kemarin, angka kasus positif Covid-19 di Karimun masih rendah dengan komulatif 37 kasus. Namun, dalam sepekan terakhir angka kasus hampir menyentuh 100 kasus.
“Sebelum kita cuti, kasus 37, sekarang sudah 96 kasus setelah ada penambahan 8 kasus baru hari ini. Artinya ada peningkatan sekitar 180 persen,” kata Rafiq, Rabu.
Rafiq menyarankan, Tim Gugus Tugas Kabupaten Karimun dapat mengambil tindakan tegas seperti awal mula virus corona masuk ke Kabupaten Karimun.
“Saya sebagai masyarakat menyarankan agar Pemda bisa mengeluarkan edaran penutupan rumah makan, kedai kopi, cafe serta tempat hiburan malam seperti awal- awal virus ini masuk. Selain itu juga, pemberlakuan jam malam juga harus dijalankan kembali. Itu semua dapat dijalankan 7 hari kedepan,” katanya.
Lanjut Rafiq, diharapkan juga pintu masuk Karimun kembali diperketat dan melakukan pembatasan dengan penerapan wajib rapid test kepada PNS, Polri dan Karyawan Swasta. “Baik itu pegawai maupun karyawan, dapat membatasi kunjungan ke luar daerah. Karena kebanyakan kasus yang ada saat ini klaster luar Karimun,” ujarnya.
Selain itu, Rafiq mengatakan, Pelaksanaan ibadah di rumah ibadah juga diatur kembali seperti mengurangi sholat berjamaah untuk 7-10 hari ke depan. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan, rumah ibadah akan jadi klaster baru kalau tidak dibatasi dan pasar-pasar harus dijaga lebih ketat.
Rafiq mengaku hal itu harus dilakukan dengan pertimbangan rumah sakit dan sarana penunjang di Karimun tidak lagi bisa menampung pasien baru. “Anggaran Covid-19 kita juga terbatas karna sudah masuk akhir tahun tidak mungkin lagi rasanya lakukan revisi anggaran,” kata Rafiq.
Ia mengimbau masyarakat Karimun untuk bahu-membahu bersama pemerintah agar disiplin mentaati peraturan pemerintah dan protokol kesehatan. “Tanpa kerjasama dari masyarakat pemerintah akan merasa sangat sulit. Saya juga berharap teman-teman aparat penegak hukum seperti TNI dan Polri tidak patah semangat,” katanya.(ks12)
Editor : Aini