Keprisatu.com – Kumulatif warga Provinsi Kepri positif covid sejak pandemi merebak, menuju ke angka 30 orang. Rincinya 29.912 orang. Namun dari jumlah itu sebanyak 24.378 atau 81,5 persen yang sembuh.
”Hari ini ada penambahan jumlah pasien Covid-19 sebanyak 456 orang, sehingga total jumlahnya mencapai 29.912 orang,” kata Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kepri, Ir. Lamidi, MM, Kamis (8/7/2021) di Kota Tanjungpinang, Kepri.
Kota Batam masih terus mendominasi penambahan positfi harian. Dalam catatan Satgas per 8 Juli 2021, kasus baru positfi bertambah 231 dari Batam. Tanjungpinang bertambah 119 kasus. Bintan bertambah 42 kasus, Natuna 40 kasus, Karimun 22 kasus, dan Anambas 2 kasus. Hanya Lingga yang tidak ada pertambahan.
Total pertambahan kasus baru di Kepri pada 8 Juli 2021 mencapai 456 kasus. Sehingga kumulatif positif covid di Kepri sudah mencapai 29.912 kasus.
Sedangkan kumulatif kesembuhan mencapai 24.378 kasus (81,5 persen) dan kumulatif kasus meninggal mencapai 650 orang (2,2 persen). Kemudian kasus aktif saat ini sudah mencapai 4.884 orang atau 16,3 persen.
Evaluasi Tracing dan Testing
Sebelumnya, Pemprov Kepri menyatakan akan mengevaluasi pelaksanaan tracing dan testing kepada masyarakat guna menekan angka penyebaran Covid-19.
“Kita akan evaluasi bersama kepala daerah kabupaten kota terkait tracing dan testing kepada masyarakat yang kontak dengan pasien Covid-19,” ujar Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad, SE, MM, Selasa (6/7/2021) di Tanjungpinang.
“Harus kita push tracing dan testing ini agar memutuskan penyebaran Covid-19 di masyarakat,” imbuh Ansar.
Ansar mengatakan, memang dalam penerapannya harus dengan semaksimal mungkin. Agar pelaksanaan tracing dan testing ini dapat efektif.
“Jika testing dan tracing ini kita lakukan, maka akan cepat Covid-19 ini habis, meskipun angka penyebaran meningkatkan. Ini lebih baik dari pada penyebaran yang terjadi di masyarakat Kepri lebih melebar,” tegas Ansar
Untuk itu, lanjut Ansar, Pemprov Kepri saat ini sedang gencar menggerakkan percepatan vaksinasi Covid-19 di masyarakat, juga pelaksanaan tracing dan testing di masyarakat.
“Sehingga mampu memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 di masyarakat,” jelas Ansar. (ks04)
