Beranda Politik Pilwako Batam Seru Jika Masuk Pasangan Ahmad Hijazi-Helmy Hemilton

Pilwako Batam Seru Jika Masuk Pasangan Ahmad Hijazi-Helmy Hemilton

Ahmad Hijazi – Helmy Hemilton.

Keprisatu.com – Kontestasi pemilihan Wali kota (Pilwako) Batam 2020 terasa hambar, kalau head to head incumbent HM Rudi – Amsakar Achmad melawan Lukita Dinarsyah Tuwo – Abdul Basyid Has.

Namun, persaingan Pilwako Batam 2020 ini akan terasa seru dan berkualitas, jika masuk gelanggang pasangan Ahmad Hijazi – Helmy Hemilton kolaborasi Partai Golkar 7 kursi dan Demokrat 3 kursi.

“Kalau muncul pasangan Ahmad Hijazi-Helmy Hemilton atau Helmy Hemilton-Ahmad Hijazi, Pilwako Batam dari segi kontestasi seru. Tidak saja seru, pasangan Ahmad Hijazi-Helmy Hemilton atau Helmy Hemilton-Ahmad Hijazi bisa jadi kuda hitam,” ujar Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Riau Kepulauan (Unrika) Batam, Yustinus Farid Setyobudi kepada wartawan di Sukajadi, Selasa (21/7).

Menurut Farid, kontestasi dalam konteks politik dengan desain tergantung strategi bakal calon (balon). Artinya, tidak ada jaminan incumbent yang jadi berikutnya. “Kita punya pengalaman Pilwako di Tanjungpinang, incumbent Lis Darmansyah-Maya Suryanti kalah,” contoh Farid.

Begitu juga waktu pemilihan Gubernur (pilgub) DKI Jakarta, incumbent Fauzi Bowo – Nachrowi Ramli (Foke-Nara) kalah dengan Jokowi – Basuki Tjahaja Purnama. Padahal, Foke-Nara kurang kuat apa lagi waktu itu. Tapi, kalah. Ketika bicara politik, tidak ada jaminan bahwa incumbent pasti duduk lagi. “Yang jelas, keuntungan incumbent dia punya fasilitas,” ulas Farid.

Terkait bakal calon pasangan Ahmad Hijazi-Helmy Hemilton atau Helmy Hemilton-Ahmad Hijazi, menurut Farid, pasangan ideal antara birokrat yang matang dengan tokoh milineal praktisi politik yang faham hukum. “Pak Ahmad Hijazi itu mantan Kadisperindag Pemko Batam dan mantan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau selama dua periode,” terang Farid.

Sedangkan Helmy Hemilton, lanjut Farid, tokoh milineal mantan Wakil Ketua DPRD Batam dan master hukum. Ke depan, nilai Farid, Batam butuh bukan hanya faham birokrasi, tapi juga harus faham apa kebutuhan Batam ini. Khususnya pemilih milenial punya kekuatan tersendiri di Batam dengan 40 persen lebih.

“Itu yang harus ditonjolkan dua pasangan ini. Kombinasi birokrat dengan orang hukum atau politisi pas sekali,” ulasnya.

Namun bicara partai, kata Farid pula, Golkar 7 kursi dan Demokrat 3 kursi sudah cukup mengusung. “Politik itu dinamis, kita tunggu sampai pendaftaran di KPUD 3-6 September 2020 baru diketahui berapa pasang. Kalau bisa secepatnya, biar masyarakat tak bingung calon-calon yang maju,” ujar Farid.

Ketua Badan Pembinaan Organisasi Kaderisasi Kepartaian (BP OKK) Partai Demokrat Batam, Rahmad Sukri Hasibuan membenarkan partai berlambang segitiga mercy ini, sedang menunggu surat rekomendasi penugasan dari DPP Partai Demokrat kepada Helmy Hemilton untuk mencari koalisi dan pasangan maju pada Pilwako Batam 2020.

Sementara salah satu tim Ahmad Hijazi yang tak mau disebut namanya, terjadi tarik ulur kepentingan di pusat untuk menggolkan Ahmad Hijazi sebagai bakal calon Wali Kota dari partai berlambang pohon beringin ini. “Kalau Helmy dapat Demokrat, dan Pak Hijazi direstui pusat, insya Allah jadi pasangan ini,” ujar sumber tersebut.(ks02)