Keprisatu.com – Selain masih tetap minus, ternyata pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri juga jauh berada di bawah nasional. Kepri pada triwulan I 2021 (y-on-y) terjadi kontraksi sampai 1,19 persen, sedangkan nasional hanya 0,74 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kepri, Agus Sudibyo, M.Stat menyebutkan pertumbuhan ekonomi Kepri pada triwulan I-2021 (y-on-y) mengalami kontraksi sebesar 1,19 persen. Angka ini jauh lebih tinggi dari nasional yang hanya kontraksi 0,74 persen, dengan kata lain pertumbuhan ekonomi Kepri jauh di bawah nasional.
Jika membandingkannya dengan triwulan IV-2020 (q-to-q), ekonomi Kepri triwulan I 2021 juga mengalami kontraksi sebesar 1,12 persen.
Dari sisi produksi, kontraksi ekonomi terutama penyebabnya oleh kategori Perdagangan Besar dan Eceran. Selanjutnya reparasi mobil dan sepeda motor dengan andil kontraksi sebesar 1,42 persen.
”Sedangkan dari sisi pengeluaran, komponen Net Ekspor memberikan andil kontraksi terbesar, yaitu 1,42 persen,” kata Sudibyo memberikan keterangan resmi, dikutip Kamis (6/5/2021).
Jika membandingkannya dengan triwulan IV-2020 (q-to-q), ekonomi Kepri triwulan I 2021 juga mengalami kontraksi sebesar 1,12 persen.
Dari sisi produksi, penyebab kontraksi ekonomi terutama oleh kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib dengan andil kontraksi sebesar 0,69 persen. Dari sisi Pengeluaran, komponen Konsumsi Pemerintah memberikan andil kontraksi terbesar, yaitu 5,67 persen.
Dalam lingkup regional, PDRB Kepulauan Riau triwulan I-2021 memberikan kontribusi sebesar 7,65 persen terhadap PDRB Pulau Sumatera.
Sementara itu, dari jumlah angkatan kerja pada Februari 2021 sebanyak 1.153.878 orang, naik 20.102 orang dibanding Agustus 2020. Sejalan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga naik sebesar 0,11 persen poin. (ks04)
BACA BERITA LAIN:
Triwulan I 2021, Ekonomi Provinsi Kepri Tetap Minus
Satgas Pangan Polda Kepri Sidak Jelang Lebaran
Sekolah Tatap Muka di Batam Boleh Dibuka Lagi, Ini Syaratnya
Arus Penumpang di Pelabuhan Karimun Alami Lonjakan Jelang Pemberlakuan Larangan Mudik
Maskapai Susi Air Tetap Beroperasi Selama Lebaran
Pakar Menyebut 6 Tempat Berisiko Corona