Keprisatu.com – Pjs Wali Kota Batam, Syamsul Bahrum mengimbau elit agama harus bersatu supaya umat di lapis bawah rukun. Kerukunan ini, salah satu modal utama membangun Kota Batam yang damai.
“Jika elit agama bersatu, konflik umat bisa diminimalisir. Bergeser sedikit elit, besar sekali gesekan umat,” ujar Syamsul Bahrum pada pelatikan DPD Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI) Batam di aula Kantor Wali Kota Batam, Sabtu (5/12).
Pelantikan dipimpin Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) MUKI Provinsi Kepri, Johannes Tarigan. Sementara Ketua DPD MUKI Kota Batam yang dilantik, Ferry M Manalu dengan Sekretaris Adfenfry Manik.
Hadir dalam pelantikan ini Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Batam H Santoso, pengurus Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Batam, pimpinan Aras Gereja Batam, dan undangan lainnya.
Ferry M Manalu usai dilantik mengatakan, MUKI tidak bersentuhan dengan keagamaan. Karena keagamaan domain gereja.
“MUKI hadir mebantu tugas pemerintah yang tak bisa ditangkap pemerintah. Misalnya, di satu sekolah ada banyak murid Kristen maka perlu guru agama,” contoh Ferry.
Untuk itu, Ferry minta pintu dibuka, ketika MUKI mengetuk pemerintah. “MUKI bersama ormas gereja dan ormas lainnya, kami akan membawa persoalan yang menyentuh masyarakat,” ujar Ferry.
Ketua DPW MUKI Provinsi Kepri, Johannes Tarigan mengatakan, MUKI netral bisa berkawan dengan siapa saja. MUKI bukan mengkritik, tapi memberikan solusi.
Sementara itu, Sekretaris MUI Kota Batam, H Santoso mengatakan, MUKI akan menjadi mitra menjaga kondusivitas Kota Batam. Islam mayoritas, wajib mengayomi yang minoritas.
“Soal akidah, masing-masing lakum dinakum waliyadin (untukmu agamamu, untukku agamaku). Kita sepakati jangan lompat pagar. Yang Kristen jangan mengomentari Islam, yang Islam tidak mengomentari Kristen. Selesai masalah,” ujar Santoso.(ks03)
editor: tedjo