
Keprisatu.com – Pembukaan travel bubble (gelembung perjalanan) di Batam dan Bintan, Provisinsi Kepri nampaknya akan mundur lagi. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut target travel bubble Batam, Bintan, kemudian Bali baru akan mulai Juni 2021.
Menurut Sandi penerapan kebijakan tarvel bubble Kepri serta Bali itu akan melihat situasi covid-19 di kawasan tersebut. “Targetnya memang Juni-Juli, sesuai arahan Presiden Jokowi. Tetapi kami melihat bahwa memang angka covid 19 itu yang nanti akan menentukan. Kalau terkendali dan dalam posisi kondusif, tentunya bisa kami realisasikan,” ungkap Sandi, Sabtu (17/4/2021) di Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Mengutip CNN Indonesia, Sandi menjelaskan saat ini pembahasan travel bubble di tiga kawasan memasuki tahap finalisasi. Seperti pembahasan mengenai vaksinasi di kawasan tersebut dan Travel Corridor Arrangement (TCA).
TCA sendiri merupakan program pemerintah Indonesia yang bekerja sama dengan negara lain untuk kembali membuka pariwisata di tengah pandemi covid-19.
“Juga melihat kesiapan negara pariwisata itu mulai dari Singapura, sampai beberapa negara yang kami ajak bicara,” kata Sandi.
Selain 3B, Sandi mengaku sudah menerima masukan daerah lain untuk menjadi kandidat travel bubble berikutnya. Di antaranya adalah Belitung, Yogyakarta, dan Danau Toba.
“Itu juga ingin masuk dalam tabel TCA. Tapi, tentunya perlu, kayak Labuan Bajo itu lebih simple ya karena pisah dengan yang lain. Tapi kalau yang daerah lain kami harus pastikan bisa menciptakan zona hijau. Ini yang nanti sama-sama kita bahas dengan pemangku kepentingan lain,” katanya.
Tulang Punggung
Sampai saat ini, terdapat 10 sampai 12 juta pelaku pariwisata di Indonesia. Menurutnya ada tiga destinasi tulang punggung, yaitu Bali, Jabodetabek, dan Kepulauan Riau untuk penerimaan turis mancanegara.
Kemenparekraf tengah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan pihak lain untuk melakukan vaksinasi pelaku pariwisata di berbagai daerah. Bali menjadi salah satu daerah prioritas vaksinasi.
“Targetnya menurut saya hasil diskusi dengan pak Menkes dan atas arahan presiden, untuk Bali kami ingin sebelum Juni-Juli, tapi Jabodetabek dan Jogja juga kami prioritaskan. Kami ingin ini semua bisa dilakukan dalam jangka waktu tidak terlalu lama, enam bulan ke depan,” kata Sandi. (ks04)
BACA JUGA:
Ekonomi Singapura Rebound, Tumbuh 0,2 Persen