Beranda Agama Mengenal Jenis Kurma Paling Mahal di Dunia

Mengenal Jenis Kurma Paling Mahal di Dunia

Mengenal Jenis Kurma yang Paling Mahal di Dunia
Kirma Barhi, salah satu yang paling mahal di dunia.

Keprisatu.com – Meski tidak dapat berbuah subur di negara tropis seperti Indonesia, dalam momen-momen tertentu seperti Bulan Ramadan, buah kurma biasanya membanjiri toko-toko ritel dan pasar-pasar yang ada di Indonesia. Rasanya yang manis serta nutrisinya yang tinggi menjadikannya pangan ideal bagi umat muslim yang ingin mengembalikan stamina setelah lelah berpuasa seharian.

Di wilayah asalnya sendiri, Timur Tengah, ada sangat banyak jenis kurma. Beberapa di antaranya dijual dengan harga yang fantastis dikarenakan beberapa faktor. Abu Dhabi Food Control Authority (ADFCA) pada tahun 2017 menyatakan jika jenis, bentuk, dan ukuran menentukan kualitas dan harga kurma. Selain itu, tingkat kelangkaan juga memainkan peran dalam menentukan harga kurma.

Berikut ini adalah lima jenis kurma termahal yang dijual di pasaran dunia saat ini, sebagaimana dilansir dari Kemenag.go.id pada Selasa (22/3/2022) :

1. Barhi

Berbeda dengan kebanyakan kurma yang berwarna cokelat kehitaman, kurma barhi berwarna kuning cerah. Bentuknya yang bundar membuatnya sekilas tampak seperti buah duku atau lengkeng. Kurma Barhi memiliki tekstur rasa yang renyah dan manis seperti karamel.

Seperti kurma lain pada umumnya, kurma barhi juga mengandung berbagai nutrisi, seperti serat, zat besi, kalium, vitamin B dan antioksidan. Meski dibudidayakan di Arab Saudi, varietas kurma barhi terbaik berada di Basra, Irak.

Kurma barhi biasanya dijual beserta tangkainya dengan harga per kilogramnya mencapai 50 Riyal (sekitar Rp196 ribu).

2. Medjool

Kurma medjool dikenal sebagai ‘Ratu Kurma’ karena ukurannya yang besar, rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut. Kurma ini termasuk salah satu varian kurma yang paling populer di Timur Tengah dan kerap dijadikan bagian dari diet yang sehat, karena kandungan kalsium dan zat besinya yang tinggi. Meski demikian, kurma ini tidak disarankan untuk pengidap diabetes karena kandungan gulanya.

Kurma medjool saat ini dijual dengan harga 70 Riyal (sekitar Rp.274.500) per kilogramnya.

3. Sukkari

Kata “sukkari” sendiri berarti “gula”, sehingga sudah jelas mengapa kurma ini dinamai demikian. Kurma sukkari bertekstur renyah dan memiliki citarasa manis, sehingga kerap dijadikan topping hidangan penutup, isian roti, campuran kue atau bahkan dijus dan dijadikan salad buah. Kurma sukkari biasanya banyak dijual di Indonesia menjelang Bulan Ramadan atau Hari Raya Ied.

Kurma sukkari berkualitas premium dapat dijual maksimal dengan harga 80 Riyal (sekitar Rp.314 ribu) per kilogramnya.

4. Ajwa

Sama seperti kurma sukkari, kurma ajwa juga cukup mudah ditemukan di pasar-pasar dan toko-toko ritel yang ada di Indonesia. Banyak orang menyebut kurma Ajwa sebagai varian kurma terbaik yang pernah ada, serta konon merupakan jenis kurma pertama yang dibudidayakan oleh Nabi Muhammad SAW. Warnanya cokelat tua kehitaman dengan rasa manis dan tekstur yang lembut.

Kurma ajwa diklaim memiliki manfaat dalam memelihara kesehatan jantung, tulang dan gigi, serta baik bagi penderita diabetes dan wanita hamil. Waktu terbaik untuk mengonsumsi kurma ajwa konon adalah di pagi hari dan di sela-sela waktu makan berat.

Harga jual kurma Ajwa di dunia mencapai 100 Riyal (sekitar Rp. 392 ribu) per kilogram.

5. Amber

Sepintas, kurma amber dan kurma ajwa tampak sulit dibedakan. Bedanya hanya terdapat pada bentuk kurma amber yang lebih lonjong dan warnanya yang lebih terang, dengan gurat pada kulit buah yang jelas. Kurma amber juga memiliki daging buah yang tebal dan kering, serta kaya nutrisi seperti protein, mineral dan serat.

Sama seperti kurma ajwa, kurma amber di pasaran dunia juga dihargai 100 Riyal per kilogram atau hampir sama dengan harga kurma ajwa.

Selain kurma-kurma yang disebutkan di atas, ada banyak jenis kurma lainnya yang populer dan dijual dengan harga mahal, seperti kurma khalas, kurma fard, kurma bou ma’an dan kurma dabbas. Harga kurma yang mahal disebabkan oleh berbagai hal, seperti kualitas bibitnya, citarasa, pengemasan, teknologi pemanenan dan pengeringan serta biaya pertanian yang tinggi. Kurma yang dipasarkan di Indonesia juga dapat menjadi lebih mahal karena biaya ekspor dari negara asalnya, mengingat kurma tidak bisa berbuah di Indonesia. Tanaman kurma membutuhkan pengairan yang cukup, namun juga tingkat kelembaban udara yang rendah, sehingga hanya dapat berbuah dengan maksimal di negara beriklim gurun.

Namun terlepas dari apapun jenisnya, kurma sendiri adalah buah yang disukai oleh Nabi Muhammad Saw., sehingga mengonsumsinya, terutama di Bulan Ramadan menjadi keutamaan bagi umat muslim. (KS04)