Beranda Karimun Kapasitas Rumah Sakit Tak Cukup, Pasien Covid-19 Dirujuk ke RSKI Galang

Kapasitas Rumah Sakit Tak Cukup, Pasien Covid-19 Dirujuk ke RSKI Galang

197
0
Kapal Ambulan Baznas Karimun saat hendak merujuk pasien Covid-19 ke RSKI Galang.
Kapal Ambulan Baznas Karimun saat hendak merujuk pasien Covid-19 ke RSKI Galang.

Keprisatu.com – Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Karimun merujuk 12 pasien poistif Covid-19 Kabupaten Karimun ke Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Senin (19/10). Hal ini dilakukan setelah kapasitas RSUD Muhammad Sani sebagai rumah sakit rujukan sudah tidak memadai.

RSUD Muhammad Sani penuh akibat terjadinya lonjakan kasus positif Covid-19 dalam kurun waktu sepekan terakhir. Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Karimun, Rachmadi, mengatakan ke-12 pasien itu mulai dievakuasi ke RSKI Galang untuk menjalani perawatan di sana.

“Dengan pertimbangan ruang isolasi RSUD penuh, hari ini kami mengirimkan 12 pasien konfirmasi Covid-19 ke RSKI Galang,” kata Rachmadi, Senin (19/10) siang.

Rachmadi mengatakan, saat ini angka kasus positif aktif di Karimun berjumlah 33 pasien. Dengan adanya 12 pasien yang dikirimkan ke RSKI Galang, saat ini di RSUD Muhammad Sani menyisakan 21 pasien positif yang menjalani perawatan.

“Total 33 pasien, dan 12 di antaranya dikirimkan ke RSKI Batam. Jadi kita di Karimun hanya merawat 21 orang saja,” katanya.

Pasien yang dirujuk tersebut dibawa dari RSUD Karimun oleh petugas medis berpakaian APD, menggunakan mobil ambulans menuju ke Pelabuhan Masyarakat di Kelurahan Sei Lakam Timur untuk selanjutnya diberangkatkan ke RSKI Galang. Pasien itu dievakuasi ke RSKI Galang dengan menggunakan Kapal Ambulan Laut BAZNAS Karimun sekira pukul 11.00 Wib.

Beberapa waktu lalu, Rachmadi juga mengatakan bahwa RSUD Muhammad Sani hanya memiliki 15 ruang isolasi untuk pasien positif Covid- 19 dan dengan daya tampung maksimal 30 orang.

“Apabila dimaksimalkan, itu bisa menampung 30 pasien positif, akan tetapi itu harus dioptimalkan. Contoh, pada hari yang sama ada pasien dengan jenis kelamin yang sama harus diisolasi, maka bisa satu kamar itu dua orang,” katanya.(ks12)