Beranda Batam Kapal Tanker Tabrak Terumbu Karang di Jembatan 3 Barelang, Nelayan Setempat Protes...

Kapal Tanker Tabrak Terumbu Karang di Jembatan 3 Barelang, Nelayan Setempat Protes Kehilangan Mata Pencaharian

eratusan nelayan dari sejumlah pulau di sekitar Jembatan 3 Barelang, Setokok, Kota Batam, menggelar aksi protes, Senin (1/3/2021).

Batam, Keprisatu.com – Seratusan nelayan dari sejumlah pulau di sekitar Jembatan 3 Barelang, Setokok, Kota Batam, menggelar aksi protes, Senin (1/3/2021). Mereka menuntut keadilan atas insiden kapal tanker yang diduga bersandar di atas wilayah tangkap tradisional nelayan, termasuk kelong dan area terumbu karang.

Para nelayan mengaku kehilangan mata pencaharian karena kapal tanker tersebut merusak kelong—struktur pancing tradisional yang biasa mereka gunakan untuk menangkap ikan.

Selain merusak, keberadaan kapal juga membuat nelayan tidak bisa lagi memasang  jaring di area tersebut. Apalagi saat itu adalah musim ikan dingkis dimana harganya per kilogram ikan dingkis bisa mencapai Rp500 ribu.

Ketua PLH K Kepri , Suardi

Ketua Perkumpulan Lingkungan Hidup dan Kelautan (PLHK) Provinsi Kepulauan Riau, Suardi, menyebutkan bahwa lokasi tersebut merupakan “tapak lahan kelong” milik nelayan yang digunakan secara turun-temurun, terutama saat musim Imlek yang disebut sebagai masa panen ikan.

“Di situ mereka punya tapak lahan kelong. Setiap tahun, saat musim Imlek, mereka panen ikan. Itu momen yang sangat penting. Tapi dengan adanya insiden kapal bersandar di situ, mereka jadi terganggu aktivitasnya,” ujar Suardi.

Ia menambahkan, potensi kerugian yang dialami nelayan sangat besar. “Kalau bicara ekonomi, satu kilogram ikan di situ bisa mencapai Rp500 ribu. Bayangkan kalau satu hari mereka bisa dapat 30 kilo. Sekarang, dengan adanya kapal itu, mereka sangat dirugikan,” jelasnya.

Aksi protes dilakukan secara damai, namun para nelayan berharap ada tindakan nyata dari pihak berwenang. Mereka menuntut kapal segera dipindahkan, pemulihan lingkungan laut, serta kompensasi atas kerugian yang mereka alami.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak pemilik kapal tanker maupun instansi pemerintah terkait mengenai tindak lanjut dari insiden tersebut. (KS03)