Keprisatu.com – Memasuki minggu minggu akhir kampanye terbuka calon kepala daerah (kada) , berbagai para calon kepala daerah makin meningkatkan intensitas pertemuan dengan warga.
Seakan tak ingin mengecewakan para pendukungnya, bahkan sampai sampai para calon kada, menjemput aspirasi warga dengan bertatap muka dengan mereka. Demikian juga Calon wakil Gubernur Kepri Iman Sutiawan, SE,MM, tak ingin membuat pendukungnya kecewa, dia rela mendatangi warga saat bersilaturahmi di Batam Senin (23/11).
Tujuannya tak untuk menjemput aspirasi warga masyarakat Kepri seiring kian dekatnya pilkada serentak. Saat bertgemu dengan calon wagub idolanya, warga tak menyia-nyiakannya dengan menyampaikan keluhan.
Seperti yang disampaikan salah satu warga , Liza (28) yang kini menetap di Kota Batam. Namun sekian lama curhat begitu sulitnya melamar menjadi guru di tingkat SMA sederajat di wilayah Provinsi Kepri. Meski Serjana Ekonomi dari Fakultas STKIP Sumatera Barat itu, berulang kali melamar, namun kesempatan itu tak juga didapatkannya. Liza berahrap dengan nilai IPK diatas 3,5 yang dimilikinya, seharusnya tidaklah sulit menjadi guru di Kepri.
Awalnya , kata Liza, ada anggapan sulit kalau tidak ber-KTP Batam. Lalu dia berganti KTP menjadi KTP Batam. Tapi juga tidak ada kesempatan.
Selain keluhan masalah warga yang kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan sebagai guru, Iman juga mendengarkan langsung Nurul Hasanah seorang siswi kelas 11 SMA di Batam yang menyampaikana bahwa di tempat ia bersekolah masih ada guru yang tak begitu memiliki kompetensi.
“Soal guru , di sekolah tempat saya, ada pelajaran yang kadang kita bingung. Setelah kita tanya ke guru, gurunya malah nyuruh kita tanya ke google. Artinya kan gurunya tak memiliki kompetensi,” cetus Nurul Hasanah.
Dia berharap ke depan pemerintah dapat merekrut guru yang profesional dan memiliki kompetensi dalam mengajar. “Jika gurunya memiliki kompetensi. Tentu akan berpengaruh terhadap anak didik,” kata Siswi SMA itu
Calon Wagub Kepri Iman Sutiawan menyebut, sosok seperti Liza adalah sosok yang sangat dibutuhkan di sekolah. Selain nilai yang cukup baik, semangatnya mengabdikan diri juga tinggi.
“Dengan nilai IPK yang sangat baik. Sekolah sangat butuh guru seperti ibu. Namun, jangan putus asa dan berkecil hati. Sekolah butuh ibu,” jawab Iman sambil memuji dan menyemangati Liza.
Iman Sutiawan mengungkapkan, bahwa kondisi saat ini, Kepri terbilang kekurangan guru yang profesional dan memiliki kompetensi yang baik. Sebab dikatakan Iman, masih banyak ditemukan guru yang bertahun-tahun masih berstatus honorer, dan hanya memiliki tamatan SMA.
“Jika kita bicara di perkotaan, guru sangat banyak. Tapi kalau di pulau-pulau guru yang profesional dan memiliki kompetensi, sangat kurang,” ungkapnya. Jika Soerya-Iman memimpin Kepri, kita akan rekrut guru-guru yang profesional dan memiliki kompetensi. Ke depan kita ingin guru yang mengajar sesuai jurusan ataupun keahliannya,” tambah Iman.
Meski demikian, Iman mengakui bahwa dalam rekrutmen calon guru di wilayah Kepri memang masih memprioritaskan calon guru yang bertempat tinggal di Kepri.
“Jangan berkecil hati ibu. Suatu saat pasti ibu bisa mengajar di sini,” kata Iman memberikan semangat ke Liza lagi.
“Insyaallah jika kami diberikan amanah, orang-orang seperti ibu sangat kita butuhkan. Kita harus bersinergi agar bisa mewujudkan semua aspirasi ini,” jelasnya. (tedjo-r)