Keprisatu.com – Kasus Covid-19 kembali merebak di Indonesia. Untuk doa keselamatan bangsa dan seluruh masyarakat, Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) mengajak membaca Shalawat Nariyah.
PBNU sendiri menggelar Pembacaan Shalawat Nariyah dan Doa Keselamatan untuk Bangsa pada Sabtu (26/6) malam. H Bahrul Ulum, Pengasuh Pondok Pesantren Ismul Haq, Mojokerto, Jawa Timur, memimpin pembacaan Shalawat Nariyah. Ia pernah mengenyam pendidikan pesantren di Sarang, Rembang, Jawa Tengah dan Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Ahmad Helmy Faishal Zaini menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan wujud optimisme Nahdliyin dalam menghadapi pandemi Covid-19.
“Marilah kita saling mendoakan, mudah-mudahan inisiatif ini adalah menjadi penerang sekaligus juga jalan agar kita lebih optimis melihat masa depan. Jangan panik! Mari, tebarkan optimisme dan kepercayaan diri kita bahwa kita insya Allah akan mampu melewati badai ini dengan baik,” katanya, sebagaimana NU Online melansirnya.
“Mudah-mudahan ini adalah bagian dari ujian kenaikan kelas bagi kita semua untuk senantiasa selalu mulia dan istimewa di sisi Allah SWT,” imbuhnya.
Pembacaan Shalawat Nariyah ini atas saran dan petunjuk dari para kiai sepuh agar dapat melewati situasi yang semakin sulit seperti saat ini. Karenanya, ia mengajak untuk meningkatkan ibadah dan doanya.
“Marilah kita melaksanakan riyadhah, mujahadah, berdoa kepada Allah SWT. Memohon pertolongan dan tentu salah satu caranya adalah kita memohon wasilah melalui Shalawat Nariyah ini mudah-mudahan membakar seluruh virus dari penyakit yang hari hari ini masih menghantui kita semuanya,” ujarnya mengajak.
Menurutnya, pembacaan Shalawat Nariyah ini adalah bagian dari cara agar pandemi ini segera Allah SWT angkat dan masyarakat bisa kembali ke kehidupan yang normal.
Oleh karena itu, Helmy mengajak seluruh masyarakat untuk membaca Shalawat Nariyah sebanyak-banyaknya, paling tidak 11 kali selepas shalat. Pembacaan ini dengan mengawali tawasul, mengirimkan surat Al-Fatihah kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, para sahabat, para wali, dan para pendiri NU.
“Mudah-mudahan ini adalah bagian dari cara kita untuk senantiasa bertaqarrub kepada Allah SWT, senantiasa mendekat kepada Allah,” katanya.
“Dengan iringan doa mudah-mudahan saudara-saudara kita yang berada di rumah sakit di manapun berada, mudah-mudahan segera sembuh. Kepada keluarga, istri kita, anak-anak kita, orang tua kita, mudah-mudahan senantiasa Allah SWT jaga. Marilah kita saling menguatkan saling menjaga,” harapnya.
Meskipun demikian, ia tetap mengingatkan agar masyarakat dapat tetap melaksanakan protokol kesehatan yang ketat sebagai bentuk ikhtiar. “Maka segala ikhtiar harus kita tegakkan dengan menerapkan protokol kesehatan,” katanya.
Penyebaran virus Covid-19 saat ini begitu masif. Karenanya, jika tidak ada kegiatan yang tidak terlalu penting, ia mengajak masyarakat untuk tetap di rumah. “Marilah kita stay at home! Marilah kita bersama-sama melakukan berbagai macam aktivitas dari rumah saja seperti yang kita lakukan pada malam hari ini!” PBNU juga, lanjutnya, telah mengambil satu kebijakan dengan meniadakan seluruh aktivitas di kantor.
Para pengurus dapat melakukan aktivitas sebagaimana biasanya dari rumah masing masing. “Kita melakukan lockdown sampai batas waktu yang kita anggap nanti sudah terjadi situasi yang kondusif,” pungkasnya. (ks04)