Beranda Agama Habib Jindan: Gunakan Kesempatan Emas Ramadan

Habib Jindan: Gunakan Kesempatan Emas Ramadan

Habib Jindan bin Novel bin Salim
Habib Jindan bin Novel bin Salim
Habib Jindan bin Novel bin Salim
Habib Jindan bin Novel bin Salim

Keprisatu.com – Habib Jindan bin Novel bin Salim mengingatkan kepada umat Muslim, jangan sampai menodai Ramadan. Sehingga bukan mendapat rahmat dari Allah SWT, melainkan dapat laknat. Untuk itu gunakanlah kesempatan emas Ramadan untuk melakukan kegiatan positif dan bermanfaat dengan ibadah, zikir, baca Alquran, dan lain sebagainya.

Nabi Muhammad SAW pernah memanjatkan doa pada bulan Ramadan, Allahumma Sallimna min Ramadhan wa Sallim Ramadan minna. Artinya, “Ya Allah selamatkanlah kami dari bulan suci Ramadan dan selamatkanlah bulan Ramadhan dari kami.” Kenapa kita minta supaya selamat dari bulan Ramadan, padahal bulan tersebut merupakan bulan yang mulia bagi umat Islam.

Habib Jindan bin Novel bin Salim pada kajian tentang Kalam Al-Habib Ali bin Muhammad bin Husein al-Habsyi di Yayasan Al-Fachriyah, Tangerang, Banten, Senin (12/4) mengungkapkan bahwa bulan suci Ramadan merupakan rahmat bagi orang-orang yang menghargai.

Tidak hanya itu, sambung dia, bulan Ramadan juga datang membawa kutukan bagi orang-orang yang menodai. “Jangan sampai kita menjadi orang yang menodai Ramadan hingga bukan dapat rahmat melainkan dapat laknat,” ucap murid Al-Habib Umar bin Hafidz, Hadramaut, Yaman itu.

Oleh sebab itu, sebagai umat Islam haruslah menjaga dan mengagungkan bulan yang mulia ini. Hiasi keseharian dengan membaca Alquran, zikir, dan lain sebagainya. Cari pertolongan hanya kepada Allah melalui salat dan sabar (bis shobri was sholah).

“Bersyukur sama Allah kita masih bisa hidup hingga kita bisa mengalami malam pertama Ramadan. Berapa banyak saudara kita tahun lalu bertemu bersama kita di bulan Ramadan, tapi di tahun ini sudah di dalam tanah terkubur,” ujarnya sebagaimana laman NU Online melansirnya.

Jaga Diri dengan Kebaikan

Lebih lanjut, Habib Jindan mengingatkan untuk selalu menjaga diri dengan hal-hal kebaikan selama bulan Ramadan. Antara lain adalah menghindari ghibah, namimah, serta menjaga perut dari makanan yang haram.

Ia menjelaskan dengan mengutip beberapa riwayat bahwa dosa ghibah lebih dahsyat daripada tiga puluh perzinahan. “Ngomongin keburukan orang, oh dia pendek, dia hitam, dia jelek, hadza haram, dan itu lebih dahsyat (dosanya) ketimbang tiga puluh perzinaan,” tegasnya.

Sedangkan perut yang berguna untuk menahan lapar dan dahaga dalam berpuasa, jangan sampai menjadi sia-sia lantaran berbuka dengan sesuatu yang Allah SWT haramkan. Perbuatan seorang yang mencerminkan kemaksiatan kepada Allah, bahkan itu ketika Ramadhan, akan mendatangkan malapetaka dan bencana besar baginya.

Bulan Ramadhan, terangnya, sudah umum kita ketahui bahwa pahala sunnah yang akan Allah SWT lipatgandakan menjadi pahala wajib. Sedangkan pahala wajib akan Allah SWT lipatgandakan menjadi tujuh puluh kali lipat. Namun, apabila melakukan kemaksiatan, maka dosa juga akan Allah SWT lipatgandakan menjadi tujuh puluh kali lipat.

“Sebagaimana yang taat Allah SWT lipatgandakan menjadi tujuh puluh kali, maka yang haram dan perbuatan haram juga akan Allah SWT lipatgandakan menjadi tujuh puluh kali, wal iyadzu billah,” jelas Habib kelahiran Sukabumi, Jawa Barat itu.

Karena itu, Habib Jindan menyerukan agar umat Islam menghindari hal-hal buruk selama Ramadan. Gunakan kesempatan emas ini untuk melakukan kegiatan positif dan bermanfaat dengan ibadah, zikir, baca Alquran dan lain sebagainya sehingga kita bisa meraih kemenangan dan kemuliaan di bulan yang penuh berkah ini.
“Bulan Ramadaan syahrul Quran, bukan syahru sinetron. Bangunlah malam, (jalankan) tahajud, tutup tv dulu. Semoga Allah berikan anugerahnya dan Allah berikan pandangan rahmatnya buat kita sekalian,” tukasnya. (ks04)