Keprisatu.com – Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Irwin Jauwena mengungkapkan pesawat dengan penerbangan SJ182 sempat delay sebelum jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021).
Pesawat dengan rute Jakarta-Pontianak tersebut hilang kontak 4 menit setelah lepas landas pada pukul 14.40 WIB dan jatuh di sekitar dekat Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
Pesawat tersebut semula takeoff atau lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta jadwalnya 13.25 WIB dan tiba di Bandara Supadio, Pontianak pada 15.00 WIB.
Namun, akhirnya baru takeoff pada pukul 14.14 WIB dan semestinya tiba di Pontianak pada 15.50 WIB.
BACA JUGA: Sriwijaya Air Hilang Kontak, Diduga Jatuh
BACA JUGA: Sriwijaya Air yang Jatuh Bawa 50 Penumpang dan 12 Kru
Terkait keterlambatan pesawat, Jefferson mengatakan hal tersebut bukan karena ada kerusakan pesawat. Delay sebelum jatuh, alasannya karena cuaca yang tidak mendukung.
“Delay akibat hujan deras, makanya ada delay 30 menit saat boarding,” ungkapnya saat konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (9/1/2021).
Selain itu, dia juga menyampaikan bahwa pesawat tersebut layak terbang dan dinyatakan tidak mengalami kerusakan. Sebelum hilang kontak, pesawat ini sudah terbang ke Pontianak dan Pangkal Pinang.
Sriwijaya telah bekerja sama dengan Angkasa Pura II untuk menyediakan posko yang bertujuan memberikan pendampingan kepada pihak keluarga korban.
”Kami bekerja dengan koordinasi yang sangat erat dengan pihak terkait dalam pencarian pesawat SJ182 ini,” ungkap Jefferson.(ks04)
editor: arham
. Penyebabnya karena cuaca buruk.){kind=link}