Keprisatu.com – Nasib Supriyanto (53) berubah setelah mendapatkan bantuan modal dari Program Usaha Mikro Kecil (PUMK) PT Timah.
Setelah hampir 19 tahun mengarungi lautan dengan menjadi nelayan, kini Supriyanto memiliki usahanya sendiri dengan memproduksi kerupuk udang dari hasil tangkapannya di laut.
Saat menjadi nelayan, Eupriyanto hanya mampu mendapatkan hasil tangkapan di laut sebanayak 4 kilogram perharinya. Namun kini, dari bantuan modal itu, kemudian ia memperbaharui alat tangkapannya dan mengupgrade hasil tangkapannya.
“Syukur Alhamdulillah saat ini setelah mendapat pinjaman modal dari Program PUMK hasil tangkapan gumbang meningkat, dalam satu hari rata rata bisa sepuluh kilo kadang bisa lebih tergantung cuaca. Kalau sebelumnya hanya empat kilo,” kata Suprianto.
Dari hasil tangkapannya itu, Supriyanto tidak menjualnya melainkan mengolah kembali hasil tangkapan terebut menjadi produk memiliki nilai ekonomi tinggi berupa kerupuk udang.
Menurutnya, sebelumnya Ia cukup kesulitan menambah modal untuk menambah jaring gumbang baru beserta kelengkapan. Belum lagi biaya pemasangan jaring gumbang tidaklah sedikit.
Ia menceritakan, setelah mendapatkan pinjaman modal dari PT Timah Tbk dirinya sudah bisa mengembangkan usaha lainnya yakni pembuatan kerupuk.
“Alhamdulillah sedikit demi sedikit pemasukan untuk keluarga juga bertambah,” katanya.
Diakuinya, pandemi Covid-19 berdampak pada usaha yang dijalaninya lantaran menurunnya daya beli masyarakat. Sehingga dirinya berpikir untuk membuat kerupuk udang.
Ia menyebutkan, udang dan ikan kecil yang didapatkan tidak dijual, melainkan dimanfaatkan untuk menjadi bahan baku pembuatan kerupuk.
“Setelah ada kebijakan dari pemerintah untuk kelonggaran kegiatan masyarakat memberikan dampak positif. Daya beli masyarakat menunjukan peningkatan sehingga ikan dan udang hasil dari gumbang cukup banyak peminatnya kadang sampai tidak cukup. Dalam satu hari dirinya bisa tiga sampai empat kali mengambil hasil gumbang,” ujarnya.
Menurut Supriyanto, Program PUMK PT Timah Tbk sangat membantu masyarakat, apalagi pelaku usaha seperti mereka yang memiliki keterbatasan modal. Sistem yang mudah dan cepat membuat program ini sangat membantu dirinya.
“Harapan saya kedepan untuk program PUMK PT Timah akan tetap berlanjut, sehingga nelayan- nelayan kecil yang lain dan ingin mengembangkan usahanya masih bisa memanfaatkan program ini,” katanya.
(Ks12)