Beranda Bisnis Berhenti, Rencana Pembukaan Kembali Singapura

Berhenti, Rencana Pembukaan Kembali Singapura

Singapura jadikan pandemi bukan hal menakutkan.
Berhenti, rencana pembukaan kembali Singapura menyusul tingginya kasus covid harian.
Singapura berpikir ulang untuk melakukan pembukaan menyusul tingginya kasus covid di jiran itu.

Keprisatu.com – Kini berhenti rencana pembukaan kembaliĀ Singapura untuk negara-negara lain. Ini menyusul sedang tingginya kasus Covid-19 harian di negeri Singa.

Jiran dekat Provinsi Kepulauan Riau itu melaporkan total kasus Covid-19 harian tertinggi dalam lebih dari setahun. Tercatat jumlah kasus baru 837 pada Selasa (14/9/2021). Melihat tingginya kasus, pemerintah setempat menghentikan rencana pembukaan kembali Singapura dan menerapkan kembali beberapa pembatasan.

Hingga Selasa (14/9/2021), ada total 809 orang yang harus rawat inap di rumah sakit. Dari jumlah tersebut, 75 sakit parah dan membutuhkan oksigen, dan sembilan dalam perawatan intensif. Mayoritas pasien yang sakit parah berusia lebih dari 66 tahun, demikian Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Singapura, sebagaimana Kompas.com melansir Guardian.

Saat ini, 81 persen dari seluruh populasi di Singapura sudah vaksinasi lengkap. Tanpa menyertakan populasi anak di bawah 12 tahun, jumlah itu sama 90 persen populasi.

Namun secara keseluruhan, jumlah pasien yang sakit parah cukup rendah. Sebanyak empat orang yang meninggal dalam 28 hari terakhir, semuanya belum vaksinasi, menurut kementerian kesehatan.

Yang Sakit Parah MeningkatĀ 

Namun, jumlah mereka yang sakit parah terus meningkat. Jumlah pasien yang membutuhkan oksigen dua kali lipat menjadi 54 pada Ahad (12/9/2021) dari dua hari sebelumnya. Ukuran ini penting untuk menilai apakah sistem medis bisa kewalahan.

Menurut data Kemenkes Singapura pada Selasa (14/9/2021), selama 28 hari terakhir persentase kasus lokal yang asimtomatik atau gejala ringan adalah 98,1 persen. Dari 114 kasus yang memerlukan suplementasi oksigen, 56 belum vaksinasi lengkap dan 58 vaksinasi lengkap. Dari delapan orang yang berada di ICU, lima tidak vaksinasi lengkap dan tiga vaksinasi lengkap.

Pada pekan sebelumnya, Menteri Keuangan dan Ketua Bersama Gugus Tugas Virus Corona Lawrence Wong mengatakan indikator utama dalam menentukan langkah pembukaan kembali adalah jumlah pasien di unit perawatan intensif selama dua hingga empat minggu ke depan.

Saat ini tersedia 300 tempat tidur ICU, yang bisa ditambah menjadi 1.000. Jika jumlahnya tetap dapat dikelola, maka negara akan melanjutkan rencana pembukaan kembali, katanya.

Kementerian kesehatan sudah melarang pertemuan sosial di tempat kerja sebagai tanggapan terhadap klaster yang terdeteksi di kantin staf.

Wabah baru Covid-19 Singapura sedang diawasi oleh negara-negara lain yang telah berhasil menjaga jumlah kasus relatif rendah selama pandemi. (KS04)