Beranda Serba Serbi Ramadhan 1446 H Bahaya Tidur Setelah Sahur bagi Kesehatan

Bahaya Tidur Setelah Sahur bagi Kesehatan

Batam, Keprisatu.com – Tidur setelah sahur adalah kebiasaan yang sering dilakukan oleh banyak orang selama bulan Ramadan. Namun, kebiasaan ini ternyata memiliki dampak negatif bagi kesehatan. Beberapa ahli kesehatan menyarankan untuk menunggu beberapa saat sebelum tidur setelah makan, terutama setelah sahur, agar sistem pencernaan dapat bekerja dengan optimal.
Salah satu risiko utama tidur setelah sahur adalah meningkatnya risiko refluks asam atau GERD (gastroesophageal reflux disease). Saat seseorang langsung berbaring setelah makan, asam lambung bisa naik ke kerongkongan, menyebabkan sensasi terbakar di dada atau mulas. Kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan gangguan tidur.
Selain itu, tidur setelah sahur juga dapat memperlambat metabolisme tubuh. Ketika tubuh tidak aktif setelah makan, proses pencernaan menjadi lebih lambat dan bisa menyebabkan penumpukan lemak, yang berisiko meningkatkan berat badan. Hal ini juga bisa menyebabkan perut terasa begah dan tidak nyaman saat bangun nanti.
Dari segi kesehatan jantung, tidur setelah sahur dapat memengaruhi tekanan darah dan kadar gula dalam tubuh. Kebiasaan ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes dalam jangka panjang, terutama bagi mereka yang sudah memiliki riwayat penyakit tersebut.
Untuk menghindari dampak negatif ini, disarankan untuk menunggu setidaknya 30 menit hingga 1 jam setelah sahur sebelum tidur. Aktivitas ringan seperti berjalan-jalan sebentar atau duduk sambil membaca dapat membantu pencernaan bekerja lebih baik. Selain itu, mengonsumsi makanan yang lebih mudah dicerna saat sahur, seperti makanan tinggi serat dan rendah lemak, juga dapat membantu mengurangi risiko gangguan pencernaan.
Dengan memahami bahaya tidur setelah sahur, diharapkan umat Muslim dapat menjalankan puasa dengan tubuh yang lebih sehat dan bugar. Mengubah kebiasaan kecil seperti ini bisa membawa dampak besar bagi kesehatan dalam jangka panjang.
Penulis: Fajri Ramadhan