Kupang , Keprisatu.com – Perilaku masyarakat yang mengonsumsi obat antibiotik sembarangan ternyata bisa berakibat fatal hingga mengancam nyawa.
Ketua PC IAI Kupang apt. Ridho Prayogie menjelaskan mengonsumsi obat antibiotik sembarangan bisa menimbilkan resistensi antimikroba.
Menurut Ridho, jika tidak bijak, maka mengonsumsi obat antibiotik tanpa resep dokter atau berlebihan sangat berbahaya dan yang paling fatal bisa mengakibatkan kematian.
Ridho menjelaskan resistensi antimikroba terjadi ketika bakteri, virus, jamur dan parasit menjadi kebal atau tidak mempan lagi dengan obat antimikroba.
Menurut Ridho, resistensi ini menyebabkan infeksi lebih sulit untuk diobati, bertambah parah, meningkatkan resiko penyebaran hingga menyebabkan kematian.
Hal ini telah disadari sebagai ancaman terbesar kesehatan dunia pada abad ini karena memberikan dampak buruk bagi kesehatan, kualitas hidup serta ekonomi masyarakat.
Hal ini disampaikan Ridho saat melakukan kampanye cegah resistensi antimikroba bersama Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Cabang Kota Kupang, Kabupaten Kupang dan Sabu Raijua serta IAI Daerah Nusa Tenggara Timur yang melibatkan seluruh Himpunan Seminat serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kupang Sabtu lalu di Kawasan Car Free Day (CFD).
Kampanye Resistensi Antimikroba menjadi salah satu kegiatan IAI Cabang Kupang dalam sebagai bagian dari Pekan Peduli Antimikroba Sedunia yang ditetapkan World Health Organization (WHO) setiap tanggal 18 – 24 November.
Ridho berpesan agar masyarakat NTT tidak menggunakan antimikroba sembarangan tanpa pertimbangan klinis yang jelas.
“Keberhasilan mencegah resistensi antimikroba ini membutuhkan kerjasama dan kolaborasi yang baik dengan tenaga kesehatan lain,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT dan Kepala Balai Pengawasan Obat dan Makanan di Kupang mendukung dan mengapresiasi kegiatan IAI Cabang Kupang berkomitmen untuk bersama mencegah resistensi antimikroba di NTT.
Ruth berpesan kepada apoteker, tenaga kesehatan lain dan semua pihak agar edukasi terkait upaya pengendalian dan pencegahan antimikroba ini perlu dilakukan berulang-ulang sehingga masyarakat memahami perilaku bijak antibiotik dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Bijak Antibiotik yaitu beli antibiotik hanya dengan resep dokter, ikuti aturan pakai dan dosis sesuai petunjuk, jangan hentikan pemakaian sebelum habis, jangan berbagi antibiotik dengan orang lain, awasi dan simpan antibiotik di tempat aman, dan Konsultasikan dengan Apoteker tentang cara menggunakan dan menyimpan antibiotik. Jika ada efek samping hubungi dokter atau apoteker,” pesannya.
Sekretaris IAKMI NTT Vinsensius Belawa Making mengatakan IAKMI akan terus berupaya mencegah resistensi antimikroba dengan meningkatkan promosi kesehatan untuk masyarakat berperilaku hidup bersih sehat (PHBS) yang selama ini telah dilakukan.
Perilaku hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan pakai sabun dan air yang mengalir penting dilakukan sebagai upaya paling sederhana dalam mencegah resistensi antimikroba karena dapat menghindarkan penularan penyakit. (*/KS03)
Sumber : victorynews.id