Keprisatu.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berharap bebasnya Angelina Sondakh alias Anggie dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Pondok Bambu, Jakarta Timur, bisa menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk menjauhi korupsi.
“Para pelaku korupsi yang telah menjalani hukumannya tentu menjadi pembelajaran bagi kita semua agar tidak melakukan hal yang sama,” ujar Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Kamis (3/3/2022).
Ali mengatakan, efek jera dari tindak pidana korupsi nyata. Menurut Ali, efek dari perbuatan korup tidak hanya dirasakan oleh pribadi, melainkan keluarga bahkan sampai kepada lingkungan. Maka dari itu, Ali juga berharap Angelina Sondakh bisa memberikan contoh kepada masyarakat lainnya untuk menjauhi sifat koruptif.
“Efek jera hukuman dari korupsi itu nyata adanya, yang tidak hanya berimbas pada diri pelakunya, tetapi juga terhadap keluarga, kerabat, maupun lingkungan sekitarnya,” kata Ali.
Diberitakan, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen Pas) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) membebaskan Angelina Sondakh alias Anggie dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Pondok Bambu, Jakarta Timur, hari ini Kamis (3/3/2022).
Angelina Sondakh tidak bebas murni, melainkan menjalani program cuti menjelang bebas (CMB) semalam 3 bulan. Anggelina Sondakh masih harus mendapat bimbingan dari lanjutan Balai Pemasyarakatan Jakarta Selatan.
Angie mulai menjalani pidana pada 27 April 2012, dengan putusan pidana 10 tahun penjara berdasarkan putusan Mahkamah Agung (MA). Selain pidana badan, Angie juga dijatuhi denda Rp 500 juta subsider 6 bulan kurungan dan uang pengganti sebesar Rp 2,5 miliar dan USD 1,2 juta. (*)
Editor : Tedjo