

Batam, Keprisatu.com – Wagub Nyanyang Haris Pratamura, meminta Komite II DPD RI untuk menambah rute penerbangan di kawasan perbatasan Kepri. Menurutnya, transportasi udara menjadi kebutuhan vital bagi masyarakat kepulauan yang memiliki akses terbatas.
“Kepri memiliki karakter kepulauan yang penuh tantangan. Kami berharap penambahan rute penerbangan, khususnya ke daerah perbatasan seperti Anambas dan Natuna, dapat segera diwujudkan,” ujar Nyanyang. Ia menegaskan, ketersediaan transportasi yang memadai akan berdampak besar pada perekonomian, pariwisata, dan pelayanan publik.
BACA JUGA : Usep RS Lantik Sri Rejeki sebagai Ketua KONI Kabupaten Karimun 2025 – 2029
Permintaan tersebut disampaikan Nyanyang saat mendampingi pimpinan dan anggota Komite II DPD RI dalam pertemuan tindak lanjut aspirasi masyarakat terkait penyelenggaraan penerbangan di Provinsi Kepri. Pertemuan itu membahas berbagai kendala dan solusi agar layanan transportasi udara lebih optimal.
Adapun rapat tersebut berlangsung di ruang Direktur Utama BIB Hang Nadim Batam, Kamis (25/9/2025). Forum ini diharapkan mampu menghasilkan kesepakatan strategis demi memperluas konektivitas wilayah dan memperkuat posisi Kepri sebagai daerah perbatasan yang memiliki potensi besar.
Wagub Nyanyang meminta agar ada penambahan penerbangan dengan kapasitas pesawat lebih besar.
“Selain maskapai perintis seperti Susi Air dan Fast, kita butuh standar kenyamanan dan keamanan penerbangan yang lebih baik,” tambahnya.
Adapun jajaran Komite II DPD RI yang berkunjung adalah pimpinan Komite II DPD RI Angelius Wake Kako, serta anggota Komite II DPD RI Stefanus dan Azhari.
Dalam kesempatan ini Wagub menyampaikan apresiasi atas kehadiran Komite II DPD RI di Batam. Ia menegaskan bahwa posisi strategis Kepri sebagai pintu gerbang Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia menjadikan daerah ini memiliki peran penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
“Provinsi Kepri memberikan tren perkembangan positif setiap tahun. Pertumbuhan ekonomi Kepri pada triwulan II tahun 2025 mencapai 7,14 persen atau tumbuh 2,24 persen dibanding periode yang sama tahun 2024 yang berada di angka 4,90 persen. Angka ini menjadi tertinggi di Sumatera dan peringkat ketiga nasional setelah Maluku Utara dan Sulawesi Tengah,” ungkap Wagub.
Selain itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kepri tahun 2024 juga meningkat menjadi 79,89 poin, naik 0,81 poin dari tahun sebelumnya. Capaian ini menempatkan Kepri di urutan pertama se-Sumatera dan ketiga nasional setelah DKI Jakarta dan Yogyakarta.
Wagub juga menyinggung upaya Pemprov Kepri untuk terus memperkuat kerja sama dengan pemerintah pusat maupun negara tetangga. Termasuk rencana koordinasi dengan Dirjen Imigrasi untuk memperluas fasilitas bebas visa kunjungan singkat, serta kerja sama dengan Malaysia dalam mempermudah akses keluar-masuk wilayah Kepri.
“Kepri sedang kami fokuskan menjadi destinasi Wonderful Indonesia, Wonderful Kepri, dan Visit Kepri 2027. Untuk itu, kami butuh dukungan penuh dari DPD RI terutama dalam pengembangan infrastruktur, kenyamanan, dan keamanan. Apalagi Kepri sudah termasuk 10 besar daerah teraman di Indonesia,” tutur Wagub.
Ia menambahkan, meningkatnya frekuensi penerbangan ke Kepri akan berdampak langsung pada geliat sektor pariwisata, kuliner, restoran, hingga perhotelan. Hal ini tentu akan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) kabupaten/kota se-Kepri.
Pertemuan ini turut dihadiri Asisten Administrasi Umum Pemko Batam Heriman, Direktur Keselamatan, Keamanan, dan Standarisasi Capt Nurcahyo Utomo, Kadis Perhubungan Kepri Junaidi, serta Tim Pengendalian Percepatan Pembangunan Kepri Syarifah Normawaty. (KS03)
Editor : Tedjo