Beranda Ekonomi Gesa Pemulihan Ekonomi Kepri, Ansar Ahmad Usulkan Penambahan Enam Pelabuhan Ikan Terukur

Gesa Pemulihan Ekonomi Kepri, Ansar Ahmad Usulkan Penambahan Enam Pelabuhan Ikan Terukur

50
0
Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad, SE, MM menyatakan mencabut pemberlakuan syarat tes atingen untuk mobilitas antarpulau di Provinsi Kepri.
Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad, SE, MM
Audensi antara Gubernur Kepri dengan Dirjen Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI/F-Istimewa

Jakarta, Keprisatu.com – Gubernur Kepri Ansar Ahmad  meminta Menteri KKP segera menetapkan usulan enam Pelabuhan Perikanan di Kepri, sebagai implementasi dari Program Penangkapan Ikan Terukur (PIT).

Adapun enam pelabuhan perikanan yang ditetapkan oleh Pemprov Kepri, yang kemudian di usulkan kepada Menteri KKP adalah Pelabuhan Perikanan Selat Lampa Natuna, Pelabuhan Tarempa di Anambas, Pelabuhan Balerang di Batam, Pelabuhan Dompak di Tanjungpinang, Pelabuhan Moro di Karimun dan Pelabuhan Kijang di Bintan.

BACA JUGA : Wahyu Wahyudin: Pengusaha Perikanan di Kepri Menolak Penerapan Pelabuhan Ikan Terukur

Hal itu disampaikan  Ansar Ahmad saat melakukan audiensi dengan Dirjend Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Muhammad Zaini Hanafi, Jumat (6/1/2023). Ansar  didampingi Bupati Karimun Aunur Rafiq dan Bupati Bintan Roby Kurniawan.

Sebelumnya, berdasarkan keputusan Dirjend Perikanan Tangkap, untuk di Kepri telah diputuskan hanya 3 pelabuhan perikanan saja, masing-masing Pelabuhan Selat Lampa di Natuna, Pelabuhan Tarempa di Anambas dan Pelabuhan Barelang di Batam.

Dimana kapal diatas 30 GT harus melakukan produksi bongkar muat perikanannya di ketiga pelabuhan ini. Maka kapal-kapal yang berada di Bintan, Karimun dan Tanjung Pinang harus melakukan bongkar muat produksi hasil tangkapnya di ketiga pelabuhan perikanan yang ditetapkan oleh kementerian perikanan dan kelautan.

“Jika pelabuhan yang ditetapkan hanya 3, maka kasihan para nelayan yang jauh domisilinya dari ketiga pelabuhan itu berada. Ini kurang efektif, makanya kita usulkan penambahan pelabuhan perikanan di Kepri.

Sehingga seluruh nelayan di Kepri lebih mudah saat akan melakukan bongkar muat perikananannya. Ini juga bagian dari upaya kita menggesa pemulihan ekonomi Kepri melalui sektor kelautan dan perikanan,” kata Ansar.

Ansar melanjutkan, jika tetap dipaksakan dengan 3 pelabuhan, hal ini tidak memberikan efesiensi dan pendekatan pelayanan bagi pemilik kapal nelayan di atas 30 GT.

“Kasihan kalau kapal dari Karimun harus membongkar hasil tangkapannya di pelabuhan terdekat yaitu di Barelang Batam, hal ini jelas tidak efektif,” tambahnya lagi.

Ansar mengaku mendukung KKP dalam penguatan Pajak PNBP dalam menunjang pendapatan negara.

Namun juga harus memikirkan cost yang terlalu jauh sehingga akan mempengaruhi harga ikan di Kepri.

Karena, jika hal tersebut dilakukan, jelas akan terjadi kenaikan harga ikan pada konsumen karena biaya yang dikeluarkan oleh pemilik kapal semakin tinggi.

Selain itu juga akan menyebabkan penurunan kualitas ikan karena panjangnya rantai produksi, terjadi nya penumpukan kapal-kapal di atas 30 GT dan yang jelas berpotensi inflasi serta konflik antar ABK, serta para pekerja perikanan lainnya.

“Kita harus memikirkan itu semua. Makanya kita beri pemahaman kepada pemerintah pusat akan kendisi kita disini. Semoga saja apa yang kita sampaikan menjadi pertimbanjan dan bisa disetujui,” tuturnya.

Dirjend Perikanan Tangkap Kementerian KKP, Muhammad Zainul menerima usulan Ansar tersebut dan akan segera melakukan peninjauan lapangan agar segera di tindak lanjuti oleh KKP.

Menurut Zainul, pemerintah telah memfokuskan kepada dua program kerja direktoratnya di 2023.

Kedua program tersebut adalah Penangkapan Ikan Terukur (PIT) dan Kampung Nelayan Maju (KALAJU). (*/KS03)

Editor : Teguh Joko Lismanto