Keprisatu.com – Warga di Karimun, dihadapkan dengan dampak lingkungan berupa polusi udara yang diduga berasal debu dan bekas pembakaran Pembangkit Listrik Tenaga Uap ( PLTU ) Kabupaten Karimun Provinsi Kepri.
PLTU ini berada di Kelurahan Tebing Kecamatan Tebing Kabupaten Karimun. Namun belakangan, dari asap yang ditimbulkannya, berdampak terhadap kesehatan dan lingkungan. Anak – anak sekitar area PLTU mengalami gangguan kesehatan secara serius.
“Adapun 4 ( empat ) anak – anak mengalami sakit kulit akibat debu ataupun asap PLTU tersebut, ” ungkap Rais warga di Kelurahan Tebing. Rais mengungkapkan anak – anak yang terdampak antara 8 bulan sampai dengan 14 tahun. Mereka sudah lebih 3 bulan mengalami gangguan kesehatan.
Menurut Rais warga di sana, salah satu bentuk pencemaran yang terjadi yaitu bak air atau tempat air warga untuk mandi, terlihat bintik – bintik hitam saat air sudah mulai kering.
“Sisa sisa pembakaran PLTU bahkan sampai masuk ke rumah warga mengotori bak mandi warga sekitar,” ungkap Rais.
Warga mengaku sudah kerena beberapa kali melakukan upaya konfirmasi dan bertanya ke Manajemen PLTU Karimun. Mereka juga sempat juga melakukan unjuk rasa terkait dampak lingkungan, pencemaran udara. “Namun sampai saat ini pihak manajemen PLTU dan Pemerintah Karimun, belum merespon terhadap warga yang terdampak,” ujar Rais.
Rais dan warga yang terdampak sangat berharap ada respon positif dari manajemen PLTU dan Pemkab Karimun terhadap keluhan warga .
Padahal menurut Rais, hampir 6 tahun PLTU berdiri dan beroperasi. Namun sampai saat ini belum ada perhatian khusus bagi warga yang terdampak langsung.
Hingga berita ini diunggah, Keprisatu tengah mengkonfirmasikan hal ini ke Managemen PLTU Karimun (KS05)
Editor : Tedjo
