Keprisatu.com – Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) menggelarpertemuan dengan jajaran Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kamis (22/10/2020).
Kunjungan ini dimaksudkan untuk mendorong pengelolaan Batam serta memperkuat peran kelembagaan.
Anggota DPD RI, Richard H. Pasaribu, dalam kunjungannya, memberikan apresiasi kepada BP Batam serta dukungan terhadap pelaksanaan pengelolaan Batam sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas.
“Saya sangat mendukung kinerja BP Batam yang sekarang sudah sangat baik mengelola Batam yang sebentar lagi 49 tahun. Apalagi sekarang sudah dinakhodai 1 pimpinan, jadi sinergitas akan membuahkan hasil yang lebih baik lagi,” ujarnya
Richard juga menambahkan menurutnya Batam masih harus terus berbenah terkait pelayanan ke masyarakat.
“Pada zaman milenial dan canggih seperti sekarang ini, kita harus membuat inovasi agar pelayanan lebih cepat, jadi perekonomian juga akan terus berputar,” tambahnya.
Sementara itu, Anggota Bidang Kebijakan Strategis, Enoh Suharto, yang menerima langsung kunjungan anggota DPD RI, memaparkan perkembangan Batam.
Enoh juga menjelaskan sektor-sektor yang menjadi fokus pengembangan Batam beserta kebijakan dan strateginya.
“Saat ini kami terus mengembangkan sektor strategis pelabuhan Batu Ampar, tadinya kami sudah sempat bekerja sama dengan Pelindo 2. Namun dalam perjalanannya tidak dapat diselesaikan, dan kami saat ini bekerja sama dengan Pelindo 1,” jelasnya.
Enoh juga mengatakan kendala yang dihadapi untuk mengembangkan Pelabuhan Batu Ampar saat ini.
“Pengembangan di sini sedikit terhambat karena adanya pipa gas yang melintas di perairan Batam, namun kami mempunyai beberapa alternatif untuk mengembangkan pelabuhan di lokasi yang lain,” katanya.
Sebelum menutup pertemuan, Richard menegaskan kembali tugas pokoknya kepada peserta pertemuan. “Saya akan bawa ini ke pusat, walaupun saya tahu BP Batam ini juga perpanjangan tangan pusat, tegas Richard.
Namun semua ini harus tetap dipikirkan bersama ke depannya seperti apa. Oleh karena itu harus punya usaha yang didukung untuk mengembangkan sector-sektor yang dapat menghasilkan. (tedjo)