Beranda Head Line Waspadai, Kasus DBD di Karimun Meningkat! Pemkab Karimun Luncurkam Germas Pemberantasan...

Waspadai, Kasus DBD di Karimun Meningkat! Pemkab Karimun Luncurkam Germas Pemberantasan Nyamuk DBD

95
0

Keprisatu.com- Pemerintah Kabupaten Karimun melalui Dinas Kesehatan melaunching Gerakan Masyarakat (Germas) memberantas nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD), Jumat (4/2/2022).

Germas tersebut terlaksana atas tingginya kasus DBD di wilayah Kabupaten Karimun pada awal tahun 2022. Tercatat, hingga 4 Februari saat ini, 71 Kasus ditemukan dengan 1 orang diantaranya meninggal dunia.

Bupati Karimun Aunur Rafiq mengatakan, peluncuran Germas ini diharapkan dapat mendorong peran aktif masyarakat dalam melakukan upaya 3 M Plus (Menutup tempat penampungan air, Menguras, mengubur barang- barang tidak terpakai yang dapat menampung air dan menaburkan bubuk abate) untuk memberantas nyamuk DBD.

“Seiring dengan adanya peningkatan kasus DBD ini, kami harapkan peran aktif masyarakat untuk melakukan gerakan 3 M Plus. Kegiatan ini perdana terlaksana, nantinya Kecamatan lain juga akan melakukan hal yang sama,” kata Rafiq, Jumat (4/2/2022).

Rafiq mengatakan, peningkatan kasus DBD terjadi di Kabupaten Karimun, khususnya di Kecamatan Karimun dengan ditemukan sebanyak 25 kasus di awal tahun 2022 dan Kecamatan Meral di posisi kedua.

“Total 71 kasus dengan meninggal dunia 1 orang, di tahun 2021 ada 500 lebih, sedangkan 2020 ada 400 kasus. Jadi ada peningkatan,” katanya.

Ia menyebutkan, peningkatan kasus ini bisa disebabkan oleh kurangnya kedisiplinan masyarakat untuk melakukan gerakan 3 M Plus. Artinya, harapan kedepan tanpa ada gerakan seperti ini, masyarakat juga diminta untuk sadar untuk melakukan 3M Plus.

“Karimun ini merupakan daerah rentan DBD, dulu Malaria namun kuta dapat atasinya sehingga meberima penghargaan eliminasi demam Malaria, sekarang Demam berdarah cukup tinggi,” katanya.

Rafiq juga mengatakan, Germas Pemberantasn DBD ini juga pihaknya turut membagikan Bubuk Abate secara gratis kepada masyarakat sebagai langkah pencegahan.

“Avate Gratis kami bagikan, dan ini juga bisa didapatkan secara mandiri di Dinas Kesehatan dan Puskesmas- Puskesmas di masing- masing Kecamatan yang ada,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun Rachmadi menjelaskan, peningkatan angka kasus DBD ini dipicu beberapa hal salah satunya kesadaran masyarakat melakukan 3 M Plus yang masih kecil.

“Tanpa 3 M Plus langkah pecegahan yang dilaksanakan akan sia- sia. Kami melakukan fogging itu juga harus di lokasi yang sudah ada penularan, apabila tempat belum ada penularan dilakukan fogging maka akan menciptakan kekebalan pada nyamuk,” katanya.

“Dan apabila sudah dilakukan fogging kebanyakan masyarakat menilai itu sudah aman, sehingga lengah dan terjadi penularan. Padahal, bisa saja ada telur nyamuk yang belum menetas sehingga akan kembali ada nyamuk DBD ini, sehingga 3 M plus sangat penting dalam penanganan DBD,” katanya.

(Ks12)