Beranda Agama Wasiat Sedekah Rasulullah kepada Ali bin Abi Thalib

Wasiat Sedekah Rasulullah kepada Ali bin Abi Thalib

221
0
Rasulullah Muhammad SAW
Wasiat sedekah Rasulullah kepada Ali bin Abi Thalib
Rasulullah Muhammad SAW

Keprisatu.com – Banyak keutamaan bersedekah yang terdapat dalam Alquran dan hadis. Dalam Alquran Surat As Saba ayat 39 Allah SWT menegaskan akan mengganti harta orang-orang yang berinfak di jalan Allah.

مَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ ۖ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.”

Dalam sejumlah hadis nabi Muhammad SAW juga menjelaskan  orang yang bersedekah akan terhindar dari bala, rezekinya berlipat ganda, hingga jauh dari penyakit-penyakit.

Laman Republika.co.id mengutip turats yang berisi wasiat-wasiat Rasulullah kepada Ali bin Abi Thalib yang di antaranya juga ada yang berkaitan dengan sedekah. Penyusun kitab ini yaitu Syekh Abdul Wahab bin Ahmad bin Ali bin Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Musa Asy Syarani Al Anshari Asy Syafi’i Asy Syadzili Al Mishri atau dikenal sebagai Imam Asy Syarani.

1.Menolak bala

يَا عَلِيُّ، صَدَقَةُ السِّرِّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ وَتَجْلِبُ الْبَرَكَةَ وَالرِّزْقَ الْكَثِيْرَ وَبَاكِرْ بِالصَّدَقَةِ فَإِنَّ الْبَلَاءَ يَنْزِلُ قَبْلَ الْبُكُوْرِ فَتَرُدُّ الْقَضَاءَ فِي الْهَوَاءِ

“Wahai Ali, sedekah dengan cara sirri (tak memperlihatkan pada orang lain) itu bisa memadamkan kemarahan Allah, dan bisa menarik berkah serta rezeki yang banyak.

(Wahai Ali) bersegeralah (pagi-pagi sekali) bersedekah, karena sesungguhnya bala itu turun sebelum pagi buta. Maka dengan sedekah itu menolak qadha buruk di udara.”

2. Sedekah meski sedikit akan Allah cintai

يَا عَلِيُّ، إِذَا تَصَدَّقْتَ فَتَصَدَّقْ بِأَحْسَنِ مَا عِنْدَكَ فَإِنَّ صَدَقَةَ لُقْمَةٍ مِنْ حَلَالٍ أَحَبُّ إِلَى اللهِ تَعَالَى مِنْ مِائَةِ مِثْقَالٍ مِنْ حَرَامٍ، وَصَدَقَةٌ تُقَدِّمُهَا قَبْلَ مَوْتِكَ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ مِثْقَالٍ يَتَصَدَّقُوْنَ بِهَا بَعْدَ مَوْتِكَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى “يَوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ”

“Wahai Ali, ketika kamu bersedekah maka sedekahlah dengan harta yang terbaik yang ada padamu. Karena sesungguhnya sedekah sesuap dengan harta yang halal itu lebih Allah SWT senangi dari pada 100 mitsqal dari barang yang haram, atau sedekah yang kamu berikan sebelum mati itu lebih utama daripada 100 mitsqal yang pemberiannya setelah matimu. Allah SWT berfirman :

إِنَّا أَنْذَرْنَاكُمْ عَذَابًا قَرِيبًا يَوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ

“Pada hari manusia apa yang telah diperbuat oleh kedua tanganya”) (QS an Naba 40).

Maksudnya, manusia di hari pembalasan akan melihat amal-amal yang telah mereka kerjakan selama hidup di dunia. Bila seseorang senang bersedekah selama hidup di dunia, maka pahala sedekahnya akan ia peroleh ketika di hari pembalasan.

3. Sedekah membuat bahagia orang yang telah meninggal

يَا عَلِيُّ، تَصَدَّقْ عَلَى مَوْتَاكَ فَإِنَّ اللهَ تَعَالَى قَدْ وَكَّلَ مَلَائِكَةً يَحْمِلُوْنَ صَدَقَاتِ الْأَحْيَاءِ إِلَيْهِمْ فَيَفْرَحُوْنَ بِهَا أَشَدَّ مَا كَانُوْا يَفْرَحُوْنَ فِي الدُّنْيَا وَيَقُوْلُوْنَ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِمَنْ نَوَّرَ قَبْرَنَا وَبَشِّرْهُ بِالْجَنَّةِ كَمَا بَشَّرَنَا بِهَا

“Wahai Ali, bersedekah lah engkau untuk orang-orang yang telah mati. Maka sesungguhnya Allah SWT memerintahkan para malaikat untuk menyampaikan sedekahnya orang yang hidup kepada orang-orang yang telah mati. Sehingga orang-orang yang telah mati itu bahagia, bahkan lebih bahagia  daripada ketika di dunia. Dan orang-orang yang mati itu bedoa:

Ya Allah ampunilah untuk orang yang menerangi kubur kami. Dan berikanlah kebahagiaan padanya dengan surga seperti dia telah membahagiakan kami dengan sedekahnya.”

Keterangan ini sekaligus menjadi penguat bahwa bersedekah dengan niat agar pahala sedekahnya untuk orang yang meninggal merupakan kesunahan yang diajarkan Rasulullah SAW.

Sebab itu tidak perlu mempertentangkan bila ada orang-orang yang bersedekah ke masjid, ke panti yatim piatu atau lainnya dengan tujuan agar pahala sedekahnya untuk anggota keluarganya yang telah meninggal. (KS04)