Beranda Tanjungpinang Walikota Lis Darmansyah Siapkan Langkah Strategis di Tengah Defisit Anggaran

Walikota Lis Darmansyah Siapkan Langkah Strategis di Tengah Defisit Anggaran

Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah

Tanjungpinang, Keprisatu.com – Lis Darmansyah tancap gas menghadapi situasi defisit anggaran, dan beban hutang tunda bayar kegiatan yang dihadapi Pemerintah Kota Tanjungpinang. Tidak mudah, namun berbekal pengalamannya dalam bidang politik selaku anggota DPRD Kota Tanjungpinang, DPRD Provinsi Kepri, dan dunia birokrasi selama menjabat wali kota Tanjungpinang periode 2013-2018, Lis Darmansyah telah menyiapkan beberapa langkah strategis.

“Kita tidak bisa hanya mengandalkan dana alokasi umum, hibah atau lainnya yang bersumber dari APBN. Di tengah efisiensi anggaran yang berlaku secara nasional, kita harus lebih kreatif menciptakan sumber-sumber pendapatan asli daerah. Tidak hanya dari sektor intensifikasi pajak, namun lebih luas adalah optimalisasi setiap peluang pendapatan daerah,” ungkap Lis usai mengikuti acara tepung tawar di Gedung LAM Tanjungpinang, Sabtu (1/3).

Peluang pendapatan daerah yang akan ditangkap Lis adalah peningkatan nilai ekonomis melalui pemanfaatan fasilitas umum, ruang milik jalan (rumija), dan ruang pengawasan jalan (ruwasja). Tahap awal yang telah dilakukan Lis Darmansyah adalah identifikasi dan inventarisasi eksisting pemanfaatan rumija, dan ruwasja.

Sebagaimana diketahui bersama, saat ini di sepanjang fasilitas umum, rumija dan ruwasja terdapat aktivitas usaha baik berskala menengah, kecil, dan mikro. Belum, atau bahkan dapat dianggap tidak ada pihak yang menangkap peluang pendapatan daerah dari sektor tersebut. Jenis usaha yang terlihat memanfaatkan rumija dan ruwasja antara lain, provider internet, usaha reklame, sampai usaha mikro kedai makan.

“Kita inventarisasi, dan data dulu mana fasum, rumija, dan ruwasja yang menjadi kewenangan pemerintah Kota Tanjungpinang. Tidak secara serampangan, agar hasilnya bermanfaat luas bagi peningkatan ekonomi daerah,” beber Lis.

Inventarisasi dan pendataan pemanfaatan fasum, rumija, dan ruwasja itu juga sejalan dengan penataan dan pembenahan wilayah kota menjadi lebih representative dan indah. Sebagaimana tertuang dalam salah satu misi pemerintahan Lis-Raja yaitu pembenahan Kota Tanjungpinang menjadi kota yang representatif pada semua bidang pembangunan, serta meningkatkan pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana wilayah berbasis kearifan lokal yang berwawasan lingkungan.

“Tim telah mulai bekerja melakukan koordinasi ke ATR/BPN, untuk identifikasi penguasaan lahan fasum, rumija, dan ruwasja. Ada peluang pendapatan daerah melalui pemanfaatan titik-titik tersebut. Setelah itu kita tentu perlu membuat regulasi yang diperlukan. Hingga penataan wilayah menjadi lebih baik, sekaligus memberikan manfaat bagi daerah,” ujar Lis. (KS03) 

Editr : TEdjo