Keprisatu.com – Wakil Gubernur (Wagub) Kepri H. Marlin Agustina berbicara soal pentingnya konsep blue economy diterapkan untuk Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Inti dari blue economy, ekonomi Kepri tumbuh, rakyat sejahtera tapi langit dan laut tetap biru.
Wagub Marlin mengaku sangat mendukung konsep blue economy itu, terlebih 96 persen wilayah Kapri merupakan lautan. Kepri menurut dia cocok untuk basis ekonomi biru masa depan.
“Kita melihat hamparan laut yang luar biasa dengan potensi yang besar. Sangat cocok dengan pengembangan konsep ekonomi biru yang berbasis pada nilai ekonomi sumber daya laut. Muaranya kesejahteraan masyarakat dengan tetap lingkungan terjaga,” tutur Wagub Marlin, Selasa (30/11/2021), pada Focus Group Discussion Peluang dan Tantangan bagi Indonesia dalam Kerjasama Blue Economy ASEAN-Mitra Wicara, di Aston Hotel, Pelita, Batam.
Wagub mengakui Kepri baru memanfaatkan sebagian kecil saja sektor kelautannya. Dari data BPS Kepri tahun 2020, baru sekitar 1,8 persen perekonomian Kepri berasal dari sektor perikanan. Mayoritas penduduk Kepri bekerja di sektor manufaktur, sekitar 26 persen. Sementara di sektor perikanan masih di bawah delapan persen.
Data dan kondisi itu menjadi perhatian Wagub Kepri, apalagi peningkatan sektor perikanan sangat ditunjang posisi strategis Kepri.
“”Ini menjadi tujuan kami. Sudah kami tuangkan dalam RPJMD. Karena sektor ini menjadi peluang besar yang dapat dikembangkan bersama demi kesejahteraan masyarakat Kepri,” kata Ketua TP PKK Kota Batam ini.
Untuk itu, Wagub Marlin berharap FGD yang dihadirinya bisa memberikan masukan apa yang bisa dikembangkan di Kepri. Juga bisa memberikan kontribusi yang terbesar untuk Kepri. Termasuk bagaimana ke depan untuk pengembangan konsep ekonomi biru.
“Tujuan akhirnya tetap untuk adalah kesejahteraan masyarakat dan semakin meningkatkan perekonomian masyarakat dengan memanfaatkan potensi besar kelautan Kepri,” imbuh Wagub Marlin. (KS04)