Keprisatu.com – Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 varian Delta, Pemerintah Kota Batam telah meningkatkan kewaspadaan.
Sebab, Kementerian Kesehatan merilis, hingga 13 Juni 2021 terdapat 107 kasus varian Delta di Indonesia. Sedangkan varian Alpha yang pertama kali ditemukan di Inggris dan varian Beta yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan, masing-masing terdeteksi 36 dan 5 kasus.
“Kita sudah koordinasi dengan instansi terkait. Kami tidak ketahui jenis baru ini, tapi kewaspadaan tetap kami tingkatkan,” kata Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad, Jumat (18/6/2021) di kantor DPRD Kota Batam.
Kata dia, pemerintah akan melakukan peningkatan sebagai bentuk kewaspadaan. Sehingga, tidak sampai memunculkan warga Batam yang terkonfirmasi varian baru.
“Setiap hari kami terus koordinasi dengan semua pihak,” ucapnya.
Salah satu pengawasan yang dimaksudnya adalah, pembatasan dan pengetatan di pintu masuk pelabuhan Internasional yang dikhususkan untuk PMI yang baru saja datang dari Singapura dan Malaysia.
Swab disediakan dan lima hari kedepan swab kembali. Kalau udah negatif bisa pulang. Kalau positif langsung ke RSKI.
“Sejauh ini, PMI yang datang ke Batam kita terapkan tidak bisa leluasa kemana-mana. Dan harus menjalani karantina terlebih dahulu sebelum akhirnya dinyatakan negatif,” terangnya.
Sebagaimana diketahui, bukan hanya di tempat asalnya di India, virus corona varian Delta mulai merepotkan banyak negara, termasuk Indonesia.
Varian Delta dikabarkan telah menyebar di Kudus, Jawa Tengah, dan mendominasi penularan virus corona di daerah itu. Bukan hanya di Kudus, kasus Covid-19 dengan varian Delta juga ditemukan di sejumlah daerah lainnya.
Temuan varian Delta ini terkonfirmasi berdasarkan hasil penelitian whole genome sequencing (WGS) yang dilakukan oleh tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM). (KS10).
Editor : Tedjo