Beranda Batam Terpidana Meninggal karena Covid-19, Rutan Batam Berlakukan WFH

Terpidana Meninggal karena Covid-19, Rutan Batam Berlakukan WFH

62
0
Ilustrasi Covid-19
Ilustrasi Covid-19

Keprisatu.com – Salah seorah terpidana Rutan Batam yang meninggal dunia dinyatakan psotif terpapar Covid-19. Akibatnya, pihak Rutan Batam memberlakukan sistem work from home (WFH) bagi staf dan juga pegawai usia rentan mulai hari ini, Kamis (22/10).

Kepala Rutan Batam, Yan Patmos menjelaskan, kebijakan WFH ini dilakukan sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19 di Rutan Batam. Namun, tidak semua staf atau pegawai di Rutan Batam dapat melakukan WFH. “Rutan Batam ini kan merupakan pelayanan, sehingga tidak mungkin bisa lockdown. Ada pegawai yang wajib masuk, yakni kepala, pejabat, pegawai klinik dan penjagaan. Yang WFH hanya staf dan pegawi yang usianya rentan. Karena di sini kan ada juga beberapa pegawai yang usianya di atas 50 tahun, sehingga cukup rentan untuk terpapar penyakit,” kata Yan.

Menurut Yan, WFH yang diberlakukan mulai hari ini dilakukan dengan sistem bergantian. Staf yang masuk ke kantor digilir setiap harinya secara bergantian agar pelayanan tetap berjalan secara maksimal.

“Jadi, staf yang WFH, masuk kantor secara bergantian. Setidaknya, setiap seksi, ada satu orang yang setiap hari masuk kantor. Karena bagaimanapun Rutan Batam ini kan pelayanan. Ada tahanan yang akan menjalani sidang juga sehingga semua pelayanan harus bisa berjalan maksimal,” kata Yan lagi.

Selain memberlakukan WFH bagi pegawai, pihak Rutan Batam juga melakukan langkah antisipasi lainnya yakni melakukan penyemprotan di seluruh kamar tahanan dan juga ruangan. Pihak Rutan Batam juga menyediakan tempat-tempat cuci tangan lengkap dengan sabun di tempat-tempat umum.

“Saya juga menegaskan kepada semua pegawai untuk meningkatkan protokol kesehatan seperti rajin mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak satu sama lain,” ujar Yan.

Yan juga mengatakan, pasca meninggalnya terpidana Rutan Batam akibat Covid-19, Tim Satgas Gugus Tugas Covid-19 telah melakukan tracking terhadap penghuni Rutan Batam. Alhasil, 6 orang tahanan lain diharuskan menjalani tes swab. Tak hanya tahanan, 12 pegawai juga menjalani tes swab.

“Sudah dibawa ke rumah sakit oleh pihak rumah Puskesmas Sei Langkai. Tapi hasilnya belum keluar,” kata Yan.(ks09)