Beranda Agama Tanamkan Nilai Agama dan Kemanusiaan dalam Keluarga

Tanamkan Nilai Agama dan Kemanusiaan dalam Keluarga

37
0
Penyuluh Agama Islam Fungsional Kantor Kemenag Kota Batam, Syukri Ilyas memberikan bimbingan keluarga kepada para calon pengantin di Bengkong, Batam, Selasa (26/1/2021).
Bimbingan agama bagi keluarga kepada para calon pengantin di Bengkong, Batam.
Penyuluh Agama Islam Fungsional Kantor Kemenag Kota Batam, Syukri Ilyas memberikan bimbingan keluarga kepada para calon pengantin di Bengkong, Batam, Selasa (26/1/2021).

Keprisatu.com – Keluarga adalah pendidikan pertama dalam mempersiapkan generasi-generasi terbaik bangsa. Orangtua tidak hanya berkewajiban mendidik anaknya, namun juga menanamkan agama dan menjadikannya taat beribadah kepada Allah SWT.

Pentingnya menanamkan nilai keluarga inilah yang menjadi salah satu materi bimbingan perkawinan bagi para calon pengantin yang akan menikah. Sebagaimana dilakukan Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bengkong dengan mengagendakan jadwal bimbingan perkawinan bagi calon pengantin setiap hari Selasa.

Salah satu narasumber dalam bimbingan perkawinan itu adalah Syukri Ilyas. Beliau adalah Penyuluh Agama Islam Fungsional Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Batam.

“Keluarga itu penting. Islam memandang keluarga sebagai faktor utama dalam komunitas Muslim,” ujar Syukri.

Mengapa harus agama dan keluarga? Sebab agama yang memberikan makna dalam kehidupan manusia untuk menggapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sedangkan keluarga merupakan cikal bakal kehidupan manusia sebelum mengarungi kehidupan yang lebih luas lagi di dunia. Sehingga, nilai-nilai yang ditanamkan dalam keluarga akan memberikan makna yang sangat berharga bagi perjalanan kehidupan anak manusia.

Di kehidupan nyata, kita temukan orang yang bergelimang dengan harta, tetapi hidupnya merasa tidak bermakna karena jauh dari agama. Di saat yang sama, ada orang yang hidup sederhana, tetapi merasa bahagia karena mengamalkan ajaran agama.

Begitu juga banyak orang yang merasa hampa dan tidak berguna karena kehidupan keluarganya tidak harmonis. Namun banyak juga orang yang merasa bahagia dan semangat kerja, karena keadaan keluarganya rukun.

Juga banyak anak-anak yang terlantar, merana, dan menjadi korban narkoba, akibat keadaan keluarganya berantakan. Dengan demikian, agama dan keluarga merupakan instrumen penting untuk membangun kehidupan agar lebih bermakna dan bahagia.

Oleh karena itu, Islam sebagai agama yang sempurna sangat memperhatikan pembinaan agama di dalam keluarga. Islam menekankan urgensi pendidikan agama dalam keluarga.

Alquran sebagai kitab suci umat Islam banyak menceritakan mengenai kisah sukses keluarga yang mampu mendidik anak-anaknya. Sehingga mereka menjadi generasi-generasi yang tangguh, unggul, dan shaleh. Seperti kisah Nabi Ibrahim yang sukses membina keluarganya hingga anak keturunannya menjadi nabi dan rasul.

Alquran pun mengabadikan keluarga Imran menjadi nama surat dalam Alquran, yaitu Surat Ali-‘Imran (keluarga Imran). Karena keluarga ini telah menunaikan janjinya untuk mengajari putrinya (Maryam) dengan pendidikan agama di bawah asuhan Nabi Zakaria. Sehingga dari wanita suci Maryam ini lahirlah seorang rasul, yaitu Nabi Isa.

Alquran juga mengabadikan keluarga Luqman al-Hakim yang bukan nabi dan rasul dalam Surat Luqman. Karena ia berhasil mendidik anaknya dan meletakkan dasar-dasar pengajaran agama dalam keluarga guna mempersiapkan generasi yang shaleh.

Baca juga: Keutamaan di Balik Sunnah Baca Surat Al-Kahfi Tiap Jumat

Allah SWT berfirman: “Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan” (QS. Maryam [19]:59).

Menurut Syukri Ilyas, kemajuan peradaban masyarakat Islam akan lahir dari sebuah keluarga yang cemerlang. “Jika sebuah keluarga gagal mempersiapkan generasi muda yang cemerlang maka umat Islam secara keseluruhan akan mundur,” katanya. (ks08)