Batam, Keprisatu.com – Persoalan sampah yang dibuang sembarangan di tepi jalan menimbulkan masalah. Hal ini dialami warga Sekupang tepatnya di
Komplek Citra upaya bakti No. 111-112
Tinan Koperasi Kelurahan Tiban Baru Kecamatan Sekupang.
Dia adalah Taba Iskandar, anggota DPRD yang sempat marah akibat tumpukan sampah yang ada di depan kediamannya tidak juga diangkut.
Padahal lokasi tumpukan sampah bukan lokasi resmi Tempat Pembuangan Sampah sementara. Taba Iskandar juga merasa menjadi korban akibat tumpukan sampah yang berasa persis di depan rumahnya.
Namun yang membuatnya meradang, adalah saat yang jadi korban, justru dituduh memblokir jalan dengan menumpuk sampah di sebagian badan jalan.
Kepada awak media, Anggota DPRD Provinsi Kepri, Taba Iskandar memberikan klarifikasi tegas atas pemberitaan yang menyebut dirinya memblokir separuh jalan di kawasan Tiban Koperasi dengan tumpukan sampah.
Taba menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar dan dirinya justru menjadi korban dari tindakan warga yang membuang sampah sembarangan.
“Perlu diluruskan bahwa berita yang beredar itu tidak benar adanya. Dalam kejadian ini, saya yang menjadi korban karena warga membuang sampah tepat di seberang rumah saya,” ujar saat diwawancarai pada Selasa, 7 Januari 2025.
Taba mengungkapkan kekesalannya terhadap tumpukan sampah yang mengganggu kenyamanan di sekitar rumahnya. Bau busuk dan lalat yang mengerumuni lokasi tersebut menjadi masalah serius yang harus segera ditangani.
Taba Iskandar menyesalkan pemberitaan salah satu media online di Batam yang menyudutkan dirinya.
Dia dituduh memblokir jalan raya depan rumahnya di Komplek Citra Upaya Bakti Nomor 111-112, Tiban Koperasi, Kelurahan Tiban Baru, Sekupang, Batam, yang saat ini jadi tempat pembuangan sampah.
Menurut politisi senior Golkar ini, berita tersebut tak berdasar fakta, bahkan tak ada sama sekali dikonfirmasi, jauh dari kode etik jurnalistik. Menurut Taba, berita tersebut telah mencemarkan nama baiknya. Taba pun mengatakan akan melaporkan media tersebut ke Dewan Pers (DP).
“Berita tersebut bawa-bawa nama saya, tapi saya tak ada dikonfirmasi. Dan apa yang diberitakan tak sesuai fakta, hoaks. Maka aneh berita itu. Saya yang dirugikan kok saya yang dituduh memblokir jalan. Maka saya berencana akan melaporkannya ke Dewan Pers, agar diberikan tindakan tegas pada media online yang tidak profesional tersebut,” tegas Taba Iskandar, dengan nada tinggi, Selasa (7/1/2025) siang.
Dijelaskan Taba, yang sebenarnya terjadi adalah ada masyarakat yang tak bertanggung jawab membuang sampah sembarangan di pinggir jalan yang tepat berada di seberang rumahnya di kawasan Tiban Koperasi tersebut. Tak hanya dia kata Taba, warga yang berada di sekitar juga sangat terganggu, dengan tumpukan sampah, bau busuk yang timbul serta banyaknya lalat yang masuk ke rumah.
“Jadi saya masuk orang yang dirugikan oleh orang-orang yang membuang sampah sembarangan itu,” kata Taba.
Taba menyebut lokasi tersebut bukanlah tempat pembuangan sampah. Dulu kata Taba, tempat tersebut sempat dijadikan tempat pembuangan sampah sementara, tapi sudah ditutup oleh pihak Kelurahan Tiban Baru.
“Spanduk imbauan agar tidak membuang sampah di situ juga sudah pernah dipasang oleh pihak kelurahan. Saya sendiri juga pernah bikin spanduk, tapi dibuka oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab, kalau saya bilang orang-orang yang tak beradap,” ujarnya.
Seminggu belakangan kata Taba, sampah tersebut tidak diangkut oleh Dinas Kebersihan sehingga makin menumpuk. “Asumsi saya Dinas Kebersihan beranggapan kalau diangkut terus mungkin masyarakat beranggapan itu memang tempat pembuangan sampah, maka mereka tidak angkat,” kata Taba.
Harusnya kata Taba, masyarakat mengerti dan sadar jika tempat tersebut bukan tempat pembuangan, buktinya tidak diangkut.
“Saya heran juga, apa masyarakat yang buang sampah sembarangan itu tidak memikirkan masyarakat sekitar sini, terutama saya, karana tepat di depan rumah,” sesalnya.
Taba meminta pada masyarakat yang membuang sampah sembarangan agar sadar. Bahwa tempat itu bukan tempat membuang sampah. Dia juga meminta pihak Kelurahan Tiban baru turun tangan dan mencari solusinya. “Jangan dibiarkan begitu saja,” kata Taba. (KS03)