
Kudus, Keprisatu.com – Pertandingan cabang olahraga Gulat pada hari pertama PON Bela Diri 2025 di Djarum Arena 2B, Kaliputu, Kudus, Jawa Tengah, Senin (13/10), menghadirkan pertarungan sengit antarprovinsi. Jawa Timur tampil dominan dengan memborong sebagian besar medali emas di hari pembuka, menegaskan tradisi kuat mereka di cabang ini. Namun di tengah dominasi itu, perjuangan atlet Kepulauan Riau justru menjadi sorotan tersendiri.
Surya Darma, pegulat andalan Kepri yang turun di gaya Greco-Roman kelas 77 kilogram, tampil penuh semangat dan pantang menyerah sejak babak awal. Ia menunjukkan kemampuan teknik yang matang dan daya tahan luar biasa menghadapi lawan-lawan tangguh. Meski tak sampai ke final, performanya tetap mengundang apresiasi berkat konsistensi dan determinasi tinggi di setiap ronde.
Hasilnya, Surya Darma berhasil mempersembahkan medali perunggu untuk Kepri bersama Agus Fajar dari Jawa Timur yang juga menempati posisi ketiga. Raihan ini bukan sekadar capaian pribadi, tetapi juga bukti bahwa semangat juang atlet Kepri tetap menyala di tengah keterbatasan. Perunggu itu menjadi simbol kebanggaan dan inspirasi bagi cabang olahraga Gulat Kepri untuk terus berprestasi di level nasional.
Meski harus menghadapi lawan-lawan tangguh dari daerah dengan tradisi gulat kuat seperti Jawa Timur dan Sumatera Utara, Surya menunjukkan daya juang luar biasa. Dengan teknik bertahan yang solid dan serangan balik yang cepat, ia mampu menembus babak semifinal dan akhirnya merebut medali perunggu untuk Kepri.
Pelatih Gulat Kepri, Nur Hadi, menyebut raihan medali perunggu ini menjadi hasil yang membanggakan di tengah keterbatasan persiapan. “Kita datang ke Kudus dengan semangat juang tinggi meski dengan segala keterbatasan. Surya sudah berjuang maksimal dan tampil luar biasa di kelasnya. Lawan yang dihadapi adalah juara nasional, tapi dia bisa memberikan perlawanan sengit sampai akhir,” ujar Nur Hadi usai pertandingan.
Menurutnya, perjuangan Surya menjadi bukti bahwa atlet Kepri memiliki potensi besar jika terus mendapat dukungan dan pembinaan berkelanjutan. “Medali perunggu ini bukan akhir, tapi awal dari kebangkitan Gulat Kepri. Kita akan evaluasi, benahi teknik, dan siapkan atlet lain agar lebih siap menghadapi event nasional berikutnya,” tambah Nur Hadi dengan penuh optimisme.
Hasil ini menjadi bukti kegigihan dan keteguhan mental atlet muda tersebut yang tak gentar berhadapan dengan nama-nama besar di kancah nasional. Raihan perunggu Surya Darma menjadi kebanggaan tersendiri bagi kontingen Gulat Kepri.
Selain menjadi modal berharga untuk terus berkembang, keberhasilannya juga memantik semangat rekan-rekan satu tim yang masih akan bertanding di nomor berikutnya. Dukungan dari pelatih dan ofisial turut berperan besar menjaga fokus Surya di tengah tekanan kompetisi.
Meski belum berada di puncak, perjuangan di Kudus ini menjadi awal yang menjanjikan bagi Gulat Kepri untuk terus menapak menuju prestasi yang lebih tinggi.
Ketum KONI Kepri Usep RS: Perunggu ini Bisa Membakar Semangat

Ketua Umum KONI Kepulauan Riau, Usep RS, menyampaikan apresiasi mendalam atas raihan medali perdana kontingen Kepri di ajang PON Bela Diri 2025 yang berlangsung di Kudus, Jawa Tengah.
Medali perunggu yang dipersembahkan oleh Surya Darma dari cabang olahraga Gulat dinilai menjadi awal yang baik dan bukti nyata semangat juang atlet Kepri di tengah persaingan ketat antarprovinsi. “Ini medali yang sangat berarti. Bukan hanya karena menjadi yang pertama, tapi karena diraih dengan perjuangan luar biasa,” ujar Usep RS.
Usep RS mengungkapkan, cabang olahraga Gulat merupakan satu diantara dari 31 cabor Kepri yang ikut memperkuat kontingen di PON XXI Aceh–Sumut 2024. Meskipun di ajang tersebut belum berhasil mengukir prestasi, para atlet gulat tidak patah semangat. “Mereka justru menjadikan pengalaman itu sebagai motivasi untuk tampil lebih baik di PON Bela Diri Kudus, yang menjadi ajang bergengsi tingkat nasional bagi cabang bela diri,” imbuh Usep RS.
Yang lebih mengharukan, lanjut Usep, perjuangan tim Gulat Kepri di Kudus kali ini dilakukan dengan biaya mandiri. “Mereka berangkat tanpa dukungan penuh anggaran, tapi semangatnya luar biasa. Ini contoh nyata dedikasi atlet yang tidak hanya mengandalkan fasilitas, tapi berjuang karena cinta pada olahraga dan daerahnya,” tutur Usep dengan nada bangga. Ia berharap kisah ini menjadi cermin bagi seluruh insan olahraga di Kepri untuk tidak menyerah di tengah keterbatasan.
Di akhir komentarnya, Usep menegaskan bahwa KONI Kepri akan terus memperjuangkan dukungan lebih besar bagi para atlet yang sudah membuktikan komitmennya. “Prestasi ini menjadi alarm bagi kita semua bahwa dengan tekad dan disiplin, atlet Kepri bisa bersaing di level nasional. Tugas kami di KONI adalah memastikan perjuangan seperti ini tidak berhenti di sini, tapi berlanjut dengan pembinaan dan dukungan yang lebih baik ke depan,” pungkasnya.
Sementara itu , Jawa Timur menguasai empat nomor. Sementara rivalnya, Kalimantan Timur, mendulang emas di dua nomor.
Berikut Hasil Hari Pertama Cabor Gulat, Senin (13/10)
1. GR -60kg
Emas: Hasan Sidik (Jawa Timur)
Perak: Haykal Fadillah (DKI Jakarta)
Perunggu: Suparmanto (Kalimantan Timur) dan Bayu Wilantara (NTB)
2. GR -67kg
Emas: Noverico Ramadhani (Jawa Timur)
Perak: Fauzal Juan Ramadhan (Jawa Tengah)
Perunggu: Ahmad Zinadine Zidane (DKI Jakarta) dan Ahmad Haidar Mahbub (Bengkulu)
3. GR -77kg
Emas: Kusno Hadi Saputra (Kalimantan Timur)
Perak: Peri Budiawan (Jawa Barat)
Perunggu: Surya Darma (Kepri) dan Agus Fajar (Jawa Timur)
4. GR -87kg
Emas: Henry Hidayat Azhar (Kalimantan Timur)
Perak: Erwin Setiawan (Jawa Barat)
Perunggu: Musa Dayanus Sembiring (Sumatera Utara) dan Randika Noven (Jawa Tengah)
5. GR -97kg
Emas: Supriyono (Jawa Timur)
Perak: Ferdinandus Tambuk (Kalimantan Selatan)
Perunggu: Andana Ramadhan (DKI Jakarta) dan Ahmad Ramadan Maulana (Kalimantan Timur)
6. GR -130kg
Emas: Axel Mannuela Berming (Jawa Timur)
Perak: Papang Ramadhani (Kalimantan Timur)
Perunggu: Muh Riyan Deliananda (Jawa Barat) dan Yeheziel Hashloan Pardede (DKI Jakarta). (ks03)
Editor : Tedjo