Keprisatu.com – Kasus Flu Singapura dengan istilah medis Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) meningkat di Indonesia. Dari data Kemenkes RI pada minggu ke-11 2024, kasus Flu Singapura sudah tembus 5 ribu kasus.
Lonjakan kasus cukup mengkhawatirkan mengingat memasuki momen mudik lebaran untuk merayakan Idul Fitri.
Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi Penyakit Tropik IDAI & Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Prof Dr dr Edi Hartoyo, SpAK, mengemukakan mudik lebaran berpotensi mempermudah penularan HFMD.
Penularan dapat semakin luas dan terpicu kurangnya kesadaran orang tua bahwa anaknya mengidap penyakit tersebut. “Kalau soal berpotensi memperluas (penularan), bisa iya. Apalagi kalau kita menggunakan sarana transportasi umum,” imbuh Prof Edi dalam konferensi pers bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada Selasa (2/4/2024).
“Karena ini penyakitnya ringan, orangtua enggak sadar bahwa dia kena virus akhirnya pulang naik bus, kumpul dengan orang banyak. Maka risiko untuk memperluas, bisa iya,” sambungnya.
Sebaiknya Diisolasi
Lantaran hal tersebut, Prof Edi mengatakan bagi anak yang mengalami gejala Flu Singapura atau HFMD ini untuk diisolasi. Hal ini bertujuan agar orang lain atau anak-anak lainnya tak tertular dan menularkan selama mudik dan perayaan Idul Fitri.
“Karena HFMD ini penularannya lewat droplet, lewat kontak, jadi kalau anak-anak menunjukkan ada ciri-ciri seperti lesi di mulut, telapak tangan, telapak kaki, kadang di badan, maka sebaiknya diisolasi,” imbuhnya.
Isolasi pada anak dimaksud bukan berarti dikurung di kamar, tapi memang tak dibolehkan keluar rumah dulu selama lima hingga tujuh hari.
“Kalau sudah lima sampai tujuh hari dia sudah tidak menular lagi. Jangan sampai dua minggu, nggak lah. Kalau dua minggu terlalu lama, kasihan.”
Hindari Kontak
Selain isolasi, cara lain menjaga anak agar tidak tertular dan menularkan virus penyebab HFMD adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuhnya, seperti istirahat yang cukup mendapat nutrisi yang baik, dan banyak minum. Kemudian hindari juga kontak dengan pengidap HFMD.
“Hindari kontak dengan pengidap Flu Singapura. Untuk bapak dan ibu yang kira-kira anaknya menunjukkan gejala tadi ya sudah suruh di rumah dulu deh jangan main sama temannya agar tidak menular,” imbuh Prof Edi.
Sebagai informasi, Flu Singapura ini tidak dipicu oleh virus influenza sebagaimana penyakit flu pada umumnya, melainkan disebabkan oleh strain coxsackievirus dan yang paling sering adalah jenis A16. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh Enterovirus 71. (KS04)